Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bicara Soal Munas Golkar, Jokowi Harus Ingatkan Menkopolhukam

Presiden Joko Widodo diminta turun tangan berkomunikasi dengan Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdjiatno

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bicara Soal Munas Golkar, Jokowi Harus Ingatkan Menkopolhukam
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman (kedua dari kanan) didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar (kiri) saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Rabu (26/11/2014). Dalam agendanya, Jokowi akan melakukan peninjauan ke Kabupaten Meranti dan ke Pasar Bawah Pekanbaru. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo diminta turun tangan berkomunikasi dengan Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdjiatno. Komunikasi dilakukan terkait pernyataan Tedjo tentang Munas Golkar di Bali.

"Jokowi harus ambil alih, harus langsung berkomunikasi dengan menkopolhukam, dia kan pembantu presiden," kata Peneliti LIPI Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Siti menuturkan sikap  Menkopolhukkam seharusnya tidak kembali seperti jaman dahulu. Pada era Orba, Siti mengingatkan peran Mendagri menjadi pembina partai politik. (Baca juga: JK Harap Golkar Tidak Pecah Meski Diterpa Prahara)

"Harusnya jangan menarik jarum jam ke belakang, itu kan perjuangan 98 gerakan reformasi, setelah 98, mulai rekonstruksi,  Mendagri tidak lagi jadi pembina politik," ujar Siti.

Partai politik pada era reformasi menjadi organisasi mandiri tanpa intervensi pemerintah. Parpol, ujar Siti, juga harus memberikan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat.

Apalagi, Golkar sebagai partai pemenang kedua di pemilu legislatif 2014. Sehingga tidak perlu diintervensi.

Berita Rekomendasi

"Apalagi yang bersangkutan tidak memintakan petunjuknya kepada pemerintah, lalu partai menterjemahkan intervensi banget, kasihan Jokowi," tuturnya.

Siti juga meminta Menkopolhukam berkomunikasi secara elegan dan elok. Indonesia pun memiliki budaya dalam berkomunikasi. (Baca juga:Bentrok Dua Kubu AMPG, Priyo Sebut Massa Yorrys Kader Resmi)

"Lebih harmoni lebih sejuk sebelum mengeluarkan statement, harusnya secara personal. Kan biasa diajak ngomong, partai sensitif ini multi partai kita harus hati-hati. Memang harus kesejukan, Jokowi kan cool harus diikuti menterinya, jangan kayak Ahok menimbulkan kegaduhan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas