Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komentari Konflik Golkar, Ceu Popong: Jangan Sampai Jotosan!

Tujuan pendirian Golkar, kata Ceu Popong untuk membentengi Pancasila dari PKI. Kemudian mensejahterahkan rakyat.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Komentari Konflik Golkar, Ceu Popong: Jangan Sampai Jotosan!
TRIBUN/DANY PERMANA
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari DPR Popong Otje Djunjunan mengikuti sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2014). Anggota MPR masih bersitegang terkait perwakilan calon pimpinan MPR yang diusung oleh masing-masing kelompok. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Senior Golkar, Popong Otje Djundjunan ikut angkat bicara mengenai konflik yang menimpa Partai Golkar. Otje mengaku ikut mendirikan Golkar di Jawa Barat.

"Saya ingin mengingatkan kepada semua baik di papua, yang muda atau pun tusa mengingatkan bahwa dulu TNI terutama AD mendirikan Golkar," kata Ceu Popong di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Tujuan pendirian Golkar, kata Ceu Popong untuk membentengi Pancasila dari PKI. Kemudian mensejahterahkan rakyat.

"Jadi dua hal itu antara lain disampaing tentu ada tujuan sama pentingnya, tetapi paling penting itu, kalau berangkay dari sana jadi siapapun yang ada di keluarga besar Golkar harus concern itu, jangan punya kepentingan sendiri," imbuhnya.

Popong mengaku belum memberikan dukungan pribadinya kepada salah satu calon ketua umum. Anggota DPR RI tertua ini mengaku hanya berpegang pada AD/ART dan cita-cita pendiri Golkar.

Ia meminta seluruh keluarga besar beringin untuk melakukan hal yang sama. "Kalau sudah tidak taat aturan dan lupa amanah, berarti ada kepentingan dan itu pasti bukan untuk rakyat. Dan melanggar amanah orang yang sudah meninggal itu dosa loh," katanya.

Anggota Komisi X DPR itu menyesalkan adanya kekerasan dalam menyelesaikan konflik partai. Menurutnya, penggunaan kekerasan tidak bisa ditolerir di partai sebesar dan setua Golkar.

Berita Rekomendasi

"Bukan tidak boleh berbeda pendapat, boleh saja. Tetapi apa itu sampai jotosan, sama saja tidak sekolah," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas