Zainal: Ada Laporan Kubu Ical Sebar Duit Hingga Rp250 Juta ke DPD I
Laporan itu ia terima dari beberapa pengurus DPD di daerah melalui telepon dan layanan pesan singkat (SMS).
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR sekaligus anggota Tim Penyelamat Partai Golkar, Zainal Bintang mengaku mendapat laporan para calon ketua umum melalui timnya sudah keliling mencari dukungan ke pemilik suara DPD Tingkat I (provinsi) dan II (kab/kota) disertai pembagian uang.
Menurut laporan yang diterima Zainal, kubu Ical dipimpin oleh Nurdin Halid berkeliling ke daerah dengan memberikan uang Rp250 juta untuk setiap DPR Tingkat I dan Rp25 juta untuk setiap DPD Tingkat II. Uang tersebut adalah uang muka pemenangan Ical di Munas.
"Saya dapat laporan dari teman-teman DPD, sudah sejak satu bulan lalu, tim mereka dipimpin oleh Nurdin Halid sudah berkeliling ke DPD I dan II. Puncaknya di-setting (penggalangan dukungan) saat Rapimnas di Yogyakarta. Sebelum itu, mereka sudah dijinakkan dengan diajak rekreasi di Bali sebulan lalu. Ku dengar uangnya sekitar Rp250 jutaan untuk DPD I. Kalau DPD II Rp25 jutaan," kata Zainal Bintang di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (27/11/2014) malam.
Zainal mengakui dirinya tidak menyaksikan langsung. Laporan itu ia terima dari beberapa pengurus DPD di daerah melalui telepon dan layanan pesan singkat (SMS).
"Aku mendengar sendiri itu dari teman-teman daerah mereka menyebar duit Rp250 juta untuk DPD I. Itu laporan lewat telepon dan SMS," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Tribun berupaya mengkonfirmasi ke pihak Ical, seperti Wasekjen Lalu Mara, Nurul Arifin dan Nurdin Halid melalui panggilan telepon. Namun, sejauh ini belum ada panggilan yang dijawab.
Sebelumnya, beberapa Ketua DPD Partai Golkar yang hadir dalam jumpa pers di Hotel Sultan mengakui adanya dukungan untuk Ical menjadi Ketua Umum.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, Alzier Dianis Thabranie, mengakui dukungan diberikan bukan karena paksaan atau imbalan.
Ia membantah dukungan tersebut karena adanya aliran dana ke DPD Tingkat I agar mendukung Ical sebagai ketua umum untuk kali kedua.