Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: Banyaknya Uang Disita Tak Selalu Jadi Indikator Keberhasilan KPK

Menurut Kalla, bagus bila uang negara bisa diselamatkan, namun hal itu berarti tindak korupsi masih terus terjadi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in JK: Banyaknya Uang Disita Tak Selalu Jadi Indikator Keberhasilan KPK
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Jusuf Kalla. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengungkapkan banyaknya uang yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun lembaga pemberantas korupsi lainnya, tidak selalu menjadi indikator keberhasilan lembaga anti rasuah itu dalam memberantas korupsi.

Menurut Kalla, bagus bila uang negara bisa diselamatkan, namun hal itu berarti tindak korupsi masih terus terjadi.

Kalla dalam sambutannya di acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2014, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2014), mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus fokus di pencegahan.

"Kalau KPK, kejaksaan melaporkan bahwa dana yang diselamatkan makin besar, itu tanda KPK kerja keras dan berhasil. Tapi dari sisi lain kita juga bisa katakan itu kegagalan karena berarti mereka belum mencegah korupsi," katanya.

Jika tugas pencegahan yang dilakukan lembaga penegak hukum dapat berjalan dengan sukses, maka angka tindak pidana korupsi akan semakin sedikit. Wakil Presiden yang akrab dipanggil JK itu mencontohkan bila suatu hari Ketua KPK Abraham Samad melaporkan KPK cuma berhasil menyelamatkan uang Rp 100 miliar, maka dapat dikatakan tindak pidana korupsi sudah semakin sedikit.

"Artinya orang-orang sudah tidak korupsi lagi kan. Jadi itu yang kita harapkan nanti pada ujungnya, KPK akan bubar apabila yang dilaporkan yang korupsi tinggal sedikit," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebaliknya bila lembaga-lembaga penegak hukum itu melaporkan uang negara yang diselamatkan jumlahnya makin besar tiap tahunnya, bisa jadi tugas pencegahan mereka tidak berujung sukses.

"Ini perlu kita ketahui, supaya kita melihat tingkat keberhasilan bukan besarnya uang yang disita, tapi kecilnya uang yang disita dengan kerja keras," jelasnya.

JK mencontohkan di Singapura, Norwegia, Selandia Baru jumlah uang negara yang diselamatkan sangat sedikit oleh penegak hukum. Hal itu dikarenakan tingkat korupsi di negara-negara tersebut memang rendah.

Ia berharap kedepannya dengan kinerja lembaga-lembaga anti korupsi yang ada di Indonesia, orang-orang akan semakin takut untuk melakukan tindak pidana korupsi. Hingga suatu hari tingkat korupsi di Indonesia terhitung rendah.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas