Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Pakai Pesawat Komersial, Istana Klaim Hemat Rp 120 Juta

Demikian disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Pakai Pesawat Komersial, Istana Klaim Hemat Rp 120 Juta
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Presiden Joko Widodo bersama istrinya Iriana menuruni Pesawat Kepresidenan saat baru tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Rabu (26/11/2014). Dalam agendanya, Jokowi akan melakukan peninjauan ke Kabupaten Meranti dan ke Pasar Bawah Pekanbaru. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggunakan pesawat komersial dan duduk di kelas ekonomi dalam perjalanan dinas ke Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2014). Dengan perjalanan seperti itu, Istana mengklaim telah menghemat sampai Rp 120 juta dalam satu kali jalan. [BACA: Jokowi ke Semarang Pakai Pesawat Komersil].

Demikian disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Andi mengatakan, apabila Presiden Jokowi menggunakan pesawat kepresidenan dengan kapasitas penuh, maka negara harus membayar sebesar Rp 160 juta sampai Rp 170 juta. Sementara jika Presiden harus menyewa satu unit pesawat Garuda Indonesia, biaya yang dikeluarkan lebih mahal lagi, yakni mencapai Rp 400 juta.

"Dengan kalau naik kelas ekonomi sama seperti kemarin, maka yang keluar hanya Rp 40 juta sekian. Bisa hemat Rp 120 juta sekali jalan," kata Andi.

Meski terbilang hemat melakukan kunjungan dengan pesawat komersial, tetapi Presiden tidak selamanya akan menggunakan cara serupa. Misalnya, Andi menyebutkan kunjungan kerja Presiden ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Jumat (5/12/2014), Presiden akan tetap menggunakan pesawat kepresidenan.

"Ini karena jadwal pesawatnya enggak ketemu, karena habis itu Presiden berencana datang ke acara ICMI di Gorontalo," imbuh Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, penghematan tidak hanya dilakukan dengan memilih moda transportasi yang lebih murah. Penghematan juga dilakukan dengan merampingkan jumlah rombongan yang ikut dalam kegiatan Presiden.

Berita Rekomendasi

Andi mengatakan, selama masa pemerintahan Jokowi, jumlah rombongan setidaknya sepertiga dari masa pemerintahan sebelumnya. Semakin sedikit rombongan yang dibawa mengharuskan setiap pejabat yang turut serta untuk bisa multitasking.

"Seperti yang diterapkan saat APEC, Asian Summit, dan G-20 itu, semuanya harus bisa multitasking dan ini bisa dilakukan saat kunjungan ke luar negeri pertama," ucap Andi beberapa waktu lalu.

Penulis: Sabrina Asril

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas