Trend Pencurian Ikan Menurun di Perairan RI
Operasi pengawasan wilayah perairan Indonesia dari kapal-kapal ilegal tidak dilakukan setiap bulan sekali
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Muda TNI Desi Albert Mamahit mengungkapkan trend pencurian ikan di perairan Indonesia cenderung menurun.
"Oh ini terjadi penurunan, semenjak ada operasi gabungan, semenjak ada pembakaran, itu trennya menurun sekali," ujar Mamahit usai menghadiri acara Peringatan Hari Bela Negara di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
Mamahit mengatakan, operasi pengawasan wilayah perairan Indonesia dari kapal-kapal ilegal tidak dilakukan setiap bulan sekali, namun setiap hari, khususnya di titik-titik rawan, seperti diantaranya di perarian sekitar Natuna, Laut Cina Selatan, Arafura dan laut Sulawesi.
Tidak hanya personel dari Bakorkamla, Mamahit mengungkapkan operasi pengawasan juga dilakukan secara gabungan, bersama TNI AL, aparat kepolisian, bea cukai, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Perhubungan.
"Untuk itu kami minta beberapa kapal, lalu operasikan secara bersama-sama," kata Mamahit.
Namun, Mamahit mengingatkan bukan berarti menurunnya angka pencurian ikan oleh kapal ilegal membuat pengawasan lengah. Ia menegaskan pengawasan dan penindakan justru harus ditingkatkan.
"Jadi bukan berarti kami enggak nangkap trus kami lengah. Justru operasi kami meningkat, biasa mereka pada ngumpet kan," tutur Mamahit.