Kepala Rehabilitasi Lido Keluhkan Sikap Arogan Pasien Anggota Polri
Meski jumlahnya tak banyak, ada juga anggota Polri yang terjebak memakai narkotik.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak hanya warga sipil yang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. Meski jumlahnya tak banyak, ada juga anggota Polri yang terjebak memakai narkotik.
Kepala Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Kombes Pol Yolan Tedjokusumah menyebut anggota polisi yang menjalani rehabilitasi kadang kerap bersikap arogan.
"Anggota Polri ini agak mentang-mentang. Mereka pangkatnya rata-rata bintara, jumlahnya di bawah lima persen (yang dirawat). Kami menerima anggota sangat selektif. Kebetulan saya anggota (Polri) juga," kata Yolan di hadapan anggota Komisi III DPR yang melakukan kunjungan kerja.
Yolan yang baru menjabat selama 9 bulan itu menuturkan, lantaran mereka merasa polisi kerap memancing keributan dengan petugas balai.
"Ayo semua aturan haruss diikuti. Kamu harus kembali ke nol, harus nurut dengan konsulat dan dokter yang sipil," katanya.
Menurutnya, lantaran dirinya seorang wanita, oknum polisi itu tak tahu kalau Yolan adalah anggota Polri juga. Setelah didatangi, oknum tersebut sempat diancam.
"Saya bilang, kamu mau direhab atau di (Pemberhentian Tidak Hormat) PTDH-kan? Saya harus keras sedikit kepada anggota Polri memang," kata Yolan.