Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mei 2014: Suhu Panas Jelang Pilpres Hingga Janji Kivlan Zen Seret Megawati

Dua calon presiden yang bertarung Prabowo Subianto dan Joko Widodo terus melancarkan strategi dan taktik politiknya

zoom-in Mei 2014: Suhu Panas Jelang Pilpres Hingga Janji Kivlan Zen Seret Megawati
repro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki bulan Mei 2014 suhu perpolitikan nasional terus memanas, apalagi menjelang pemilihan presiden. Dua calon presiden yang bertarung Prabowo Subianto dan Joko Widodo terus melancarkan strategi dan taktik politiknya.

Tidak jarang banyak kampanye-kampanye negatif terbalut dalam pertarungan dua kandidat orang nomor satu di Indonesia tersebut. Hashim Djojohadikusumo contohnya, menepis serangan negatif ia bercerita panjang lebar mengenai sosok kakak kandungnya, Prabowo Subianto Djojohadikusumo.

Hashim dan Prabowo merupakan anak pasangan Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar.
Berbicara di depan ratusan anggota Forum Alumni dan Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, Hashim berkisah mengenai Prabowo, sosok yang disebut-sebut berada di balik kisruh Mei 1998 dan penculikan aktivis. Dalam acara tersebut, Hashim dengan lugas berbicara mengenai pribadi dan kiprah Prabowo.

Hashim juga memberikan klarifikasi mengenai tuduhan anticina, antikristen, Islam fanatik, ABRI (kini TNI) Hijau, dan sebagainya yang dialamatkan kepada Prabowo.

"Kita kembali ke suasana Mei 1998 di mana Prabowo difitnah dengan ftnah lain. Prabowo itu ABRI hijau, Prabowo itu Islam fanatik, Prabowo itu anticina, Prabowo itu antikristen, dan sebagainya. Saya bersaksi bahwa itu juga fitnah. Ibu kami, Ibu Prabowo, ibu saya, lahir dan meninggal sebagai seorang Kristen Protestan," tutur Hashim.

Selain isu mengenai latar belakang Prabowo Subianto, buka-bukaan juga dilancarkan oleh Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen. Ia tampak bernafsu mengungkap semua pihak yang diyakininya terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama era awal reformasi.

Terbaru, pernyataan mantan Kepala Staf Kostrad Mayor Jendral (purn) itu mengklaim memiliki bukti autentik keterlibatan Megawati dalam kerusuhan di Cawang, November 1998, yang mengakibatkan tiga anggota Pam Swakarsa tewas.

Berita Rekomendasi

"Megawati bakal terluka kalau saya buka semuanya. Asal Komnas HAM berani, saya bakal seret Megawati dan semua orang yang terlibat dalam kerusuhan Cawang itu," kata Kivlan Zen.

Ia mengatakan, Megawati dan sejumlah tokoh Partai Demokrasi Indonesia Pro-Megawati Soekarnoputri (PDI Promeg) kala itu mengetahui bahkan mensponsori peristiwa berdarah yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur, 13 November 1998.
Kivlan mengungkapkan, dirinya memiliki foto yang menunjukkan massa penyerang dan pembunuh tiga anggoa Pam Swakarsa ketika itu memakai atribut PDI Promeg.

Ia mengungkapkan, massa perusuh tersebut merupakan asuhan salah satu pentolan partai yang menjadi cikal bakal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, yakni Roy BB Janis.

Untuk diketahui, dikutip dari Wikipedia, peristiwa Cawang terjadi 13 November 1998, siang hari sebelum terjadinya Tragedi Semanggi. Tiga anggota Pam Swakarsa tewas dikeroyok massa kala itu.
Peristiwanya bermula ketika sekitar 30 orang (rata-rata bertubuh gempal, berwajah keras, dan berikat kepala hijau), menghadang ratusan mahasiswa di jembatan Cawang, Jakarta Timur.

Sekelompok Pam Swakarsa ini, bersiaga berbaris di depan barikade polisi dan tentara, menyerupai tameng.
Melihat hal ini, massa setempat yang awalnya hanya menonton mahasiswa berdemonstrasi, serta merta melempari Pam Swakarsa dengan batu.

Pasukan Pam Swakarsa sempat membalas dengan lemparan batu pula, seraya mengacung-acungkan badik, sebelum akhirnya lari. Lima dari mereka terjebak di sebuah tanah lapang berawa-rawa tak jauh dari jembatan itu, di tengah kepungan massa yang bersenjatakan kayu, batu, dan besi.
Tinju, tendangan, pukulan kayu, dan besi serta hunjaman batu menghajar mereka. Dua orang dilarikan ke rumah sakit setelah babak belur. Tiga lainnya tewas. Hingga berita ini diunggah, Megawati Soekarnoputri, Roy BB Janis, dan Arifin Panigoro belum bisa dikonfirmasi.

  1. Dosen Mengajar, Shara Asyik Main Gadget 
  2. Spanduk 'Jokowi Bikin Malu Orang Solo' di Tengah Demo Tolak Pencapresan 
  3. Diduga Hamil, Perut dan Badan Ayu Makin Gemuk 
  4. Kivlan Zen: Otak Kerusuhan Mei 1998 Masih Aktif di Politik 
  5. Polisi: Tipu Pasien, UGB Siapkan Kecoa, Ulat dan Tali Pocong 
  6. Hadi Poernomo Punya 'Senjata Pemusnah Massal' Menggigit Sri Mulyani 
  7. Lulus SNMPTN 2014? Silakan Cek 
  8. Penculikan Itu Operasi yang Dilakukan Panglima TNI Feisal Tanjung
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas