Rapim TNI AL Bahas Alutsista dan Penegakan Hukum Laut
TNI AL akan membahas banyak hal mengenai kekuatan TNI AL di perairan Indonesia.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menggelar Rapat Pimpinan TNI 2015, hari ini Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio memimpin Rapim TNI AL, di gedung Auditorium Yos Sudarso, Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2014).
Kasubdispenum Mabes AL, Kolonel Laut Suradi Agung Slamet mengatakan, dalam Rapim 2015 ini, TNI AL akan membahas banyak hal mengenai kekuatan TNI AL di perairan Indonesia.
"Rapat diselenggarakan untuk mendukung proses pembangunan TNI AL sebagaimana diatur dalam sistem perencanaan pembangunan pertahanan negara, serta menyampaikan kebijakan pemimpin TNI AL," kata Suradi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12).
Menurutnya, pimpinan TNI AL juga akan mengevaluasi program kegiatan TNI AL yang menonjol di antaranya, perlunya keterpaduan dalam bidang intelijen, operasi, personel, pendidikan dan pelatihan, logistik, serta pengadaan alutsista.
"Pembahasan tersebut untuk mencapai visi dan misi Presiden Joko Widodo yang mengingkan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia," jelasnya.
Suradi mengatakan, operasi keamanan laut (Kamla) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014. TNI AL berhasil memberikan tindakan tegas kepada kapal asing yang memasuki perairan Indonesia sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Sepanjang tahun 2014 ada sekitar 434 kapal diperiksa, 409 kapal diizinkan melanjutkan pelayaran, 25 kapal dikawal (di-Adhoc), 12 kapal proses bebas karena tak cukup bukti, dan 13 kapal proses hukum," kata Suradi.