Pemerintah Tolak Bantuan Negara Asing Cari Pesawat AirAsia
"Sementara ini masih pakai sumber daya nasional semaksimal mungkin baik di laut maupun darat," ujar Djoko.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo mengungkapkan sudah ada lima negara yang menawarkan diri mencari pesawat Airbus 320 AirAsia QZ 8501 yang hilang di perairan Belitung Timur, Bangka Belitung.
"Sementara ini masih pakai sumber daya nasional semaksimal mungkin baik di laut maupun darat," ujar Djoko di kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (28/12/2014).
Djoko menambahkan bahwa jika sudah menemukan pesawatnya, baru pemerintah membuka bantuan dari berbagai negara yang sudah menawarkan bantuan. Selama masih investigasi dan pencarian, pihak kementerian perhubungan menolak bantuan.
"Ada tawaran konkret kita libatkan kita terima kasih kepada negara kita yang akan membantu," ungkap Djoko.
Djoko menambahkan bahwa pihak pemerintah terus menampung semua tawaran bantuan dari negara asing. Namun hingga saat ini, Djoko menegaskan pihak pemerintah akan mengerahkan seluruh lembaga negara dari TNI, KNKT, hingga Basarnas mencari pesawat yang membawa 155 penumpang tersebut.
"Bukannya kita tidak apresiasi, tapi semaksimal mungkin kita pakai sumber daya yang di dalam negeri," papar Djoko.
Pesawat AirAsia yang terbang ke perairan Belitung Timur, Bangka Belitung dikabarkan menghilang. Pesawat AirAsia tipe Airbus 320 dengan nomor penerbangan QZ 8501, membawa 138 penumpang.
"Komposisi penumpang 138 dewasa terdiri dari 16 anak-anak, dan satu bayi," ujar laporan dari Air Traffic Control kepada Tribunnews.com, Minggu (28/12/2014).
Pihak ATC sudah menegaskan pesawat AirAsia tersebut hilang pukul 07.55 WIB. "ATC sudah declare lost pukul 07.55 WIB," tegas laporan dari ATC.