Berbagai Prediksi Penyebab Hilangnya Pesawat Air Asia QZ8501
Hilangnya Pesawat Air Asia dengan jenis A320-200 dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura bisa terjadi akibat berapa hal
Penulis: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta- Hilangnya Pesawat Air Asia dengan jenis A320-200 dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura secara teknis penerbangan bisa terjadi akibat berapa hal. Antara lain Technical Reason yang meyebabkan pesawat Crash dan Crew Pilotnya melakukan pendaratan darurat di suatu tempat .
Hal itu disampaikan FX Arief Poyuono Ketua Umum FSP BUMN Bersatu (Ex Instruktur Flight Safety) dalam keterangan yang diterima Tribunews.com Senin (29/12/2014). Menurut Arief, hilangnya Pesawat Air Asia pada posisi Cruise bisa juga terjadi karena Weather Phenomenon yang tiba tiba berubah seperti terjadinya turbulensi tiba-tiba dan pilot tidak siap sehingga menyebabkan pesawat kehilangan tenaganya dan kemungkinan selamat bisa saja terjadi jika Pilotnya mampu melakukan prosedur pendaratan darurat dengan baik
"Bagasi penumpang dan kargo yang mengandung bahan yang eksplosive yang masuk katagori danger goods yang tidak terdeteksi dengan baik oleh security atau tidak dilaporkan oleh penumpang atau perusahaan jasa kargo ketika check in dan kemudian di-loading ke pesawat dan tidak di-packing sesuai aturan bisa juga penyebab accident pesawat saat level krusial terjadi turbulensi atau goncangan akibat cuaca buruk," katanya.
Accident pesawat air Asia dalam posisi Cruising level diatas ketinggian lebih dari 30.00 feet, katanya, juga bisa terjadi akibat sebuah sabotase aksi teroris misalnya diledakkan dengan bom yang meledak saat posisi Cruise level ini sangat dimungkinkan karena Indonesia belum aman dari ancaman serangan teroris. "(Peristiwa ini) tidaklah berselang lama dengan ancaman ISIS terhadap TNI dan Polri," kata Arief.
Menurut statistik tentang kecelakaan pesawat yang dikeluarkan oleh ICAO dalam 10 tahun terakhir ini kecelakaan pesawat dalam posisi Cruise level sangatlah kecil sekali persentasenya. Dan terjadinya accident dalam posisi cruise level karena sabotase, dibajak atau ditembak dengan rudal dari darat
"Karena itu peyelidikan pesawat Air Asia yang hilang kontak harus melibatkan BAIS, Densus 88 serta BIN untuk mencari hilangnya pesawat tersebut yang kemungkinan disabotase," katanya.
Namun demikian, Arief berharap semoga saja semua prediksi salah tetapi yang terjadi pesawat melakukan pendaratan darurat akibat sesuatu hal dan kita harapkan selamat semua crew dan penumpangnya dan tim SAR cepat menemukan mereka.