Penemuan Serpihan AirAsia QZ8501 Tercepat dalam Sejarah Indonesia
"Kali ini kami anggap yang tercepat karena proses pencariannya tidak sampai tiga hari," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AU Ahadi Tjahjadi.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penemuan serpihan badan pesawat A320 AirAsia QZ8501 di dekat perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014), merupakan penemuan tercepat dalam sejarah kecelakaan pesawat.
"Kali ini kami anggap yang tercepat karena proses pencariannya tidak sampai tiga hari," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AU Ahadi Tjahjadi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (30/12/2014).
Peristiwa kelecakaan pesawat sebelumnya yang sempat ditemukan adalah pesawat Silk Air di Sumatera Selatan pada 1997, pesawat Adam Air di Majene, Sulawesi Barat pada 2006, dan terakhir pesawat Sukhoi Superjet di Gunung Salak pada 2012.
Hilangnya Silk Air dan Sukhoi Superjet yang jatuh di darat, memang memiliki proses pencarian yang cukup memakan waktu lebih dari tiga hari. Pesawat Adam Air yang jatuh di laut, memakan waktu berbulan-bulan untuk pencariannya.
Tim gabungan menemukan sejumlah benda seperti tabung oksigen portabel yang biasa terletak di atas kabin penumpang, sobekan lapisan bagian dalam kabin pesawat, satu buah koper plastik warna biru muda, terapung di perairan Selatan Pangkalanbun.
Benda-benda tersebut diduga kuat adalah milik korban dan puing pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang beberapa waktu lalu. Saat ini tim gabungan sedang mengevakuasi korban yang mengapung di atas air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.