Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ginandjar Baru Tahu Akan Diangkat Jadi Anggota Wantimpres

"Belum tahu saya sebelumnya," kata Ginandjar.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ginandjar Baru Tahu Akan Diangkat Jadi Anggota Wantimpres
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Wakil Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Ginandjar Kartasasmita, bersama Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla di kantor pusat PMI, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengakui nama politisi senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita masuk dalam daftar calon anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).

Hal itu dikatakan JK usai melantik sejumlah pengurus Palang Merah Indonesia (PMI), di kantor pusat PMI, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015).

Saat JK yang juga merupakan Ketua Umum PMI menuturkan hal itu, Ginandjar yang baru saja dilantik sebagai Wakil Ketua Umum PMI ada di sebelahnya.

Kepada wartawan Ginandjar mengakui ia baru tahu namanya masuk, setelah JK memberitahukan wartawan.

"Belum tahu saya sebelumnya," kata Ginandjar.

Kata dia selama ini tak seorang pun yang menyinggung soal jabatan Watimpres untuk Presiden Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi.

Namun ia menghargai pencalonan namanya.

Berita Rekomendasi

Ginandjar yang sempat menjabat sebagai anggota Watimpres di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono itu enggan mengaku siap bila Presiden menunjuknya. Kata dia bila hal itu dilakukan, maka ia terkesan terlalu percaya diri.

Ginandjar sejak masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2014, sudah mendukung pasangan Jokowi - JK bersama putranya, Agus Gumiwang.

Bahkan karena dukungannya itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau yang akrab dipanggil Ical sempat melayangkan surat pemecatan.

Kepada wartawan, Ginandjar menampik bila dianggap ia masuk kandidat anggota Watimpres karena jasanya pada masa kampanye. Kata dia mendukung Jokowi - JK, dan menjadi penasihat Presiden adalah dua hal yang berbeda.

"Watimpres kan pekerjaan berbeda dngn kampanye. Kampanye kan mendukung, sekarang itu nasihat, pertimbangan, tentunya beliau (Presiden) lebih nyaman kalau pembantu-pembantunya sejalan pikirannya kan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas