Kisah Sarung dan Baju Koko Bambang Widjojanto
sarungan dan berbaju koko menjadi seragam kebanggaan Bambang setiap pagi
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Saat ditangkap Tim Bareskrim Mabes Polri, Bambang Widjojanto masih mengenakan sarung dan baju koko serta kopiah. Ternyata, sarungan dan berbaju koko menjadi seragam kebanggaan Bambang setiap pagi setelah salat subuh hingga sebelum berangkat ke KPK.
"Setiap hari, saya salat subuh hingga antar anak sekolah memang pakai sarung dan baju koko. Itu baju kebesaran saya," ujar Bambang Widjojanto sambil tersenyum ketika ditemui di kediamannya, Kampung Bojong Lio, Cilodong, Depok, Sabtu (24/1/2014) subuh.
Menurut Bambang, setiap hari saat salat Subuh berjamaah di Masjid yang berada persis di depan rumahnya, ia selalu mengenakan sarung dan baju koko.
Ketika pengumuman terpilih menjadi pimpinan KPK pada 2011, Bambang ketika itu juga tampil santai di rumahnya sambil memakai sarung.
Sang istri yakni Sari Indra Dewi menuturkan, memang kebiasaan suaminya itu salat subuh berjamaah dengan memakai sarung dan baju koko. "Iya, bapak memang sukanya pakai sarung dan baju koko," ujar Sari Dewi.
Ustaz Ali Imran yang menjadi pengajar privat bagi Bambang menuturkan, hampir setiap hari Bambang salat subuh berjamaah di Masjid di depan rumahnya. Saat salat, Bambang selalu memakai sarung dan baju koko.
Bambang menuturkan, biasanya selepas subuh, ia beraktivitas di rumah. Sekitar pukul 06.00 WIB ia mengantar putra bungsunya, Muh Yattaqi ke SDIT Nurul Fikri di Cimanggis yang berjarak sekitar 10 km.
"Antar anak sekolah pakai sarung. Sampai rumah jam 7.00 langsung mandi dan berangkat ke kantor (KPK)," ujar Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.