Basarnas: Operasi Pencarian Tetap Dilanjutkan
Basarnas memberikan kesempatan kepada TNI untuk memimpin operasi pencarian sejak 17-27 Januari
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebulan sudah proses pencarian penumpang AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak di perairan Selat Karimata. Kepala Badan Seach and Rescue Nasional (KaBasarnas), Marsekal Madya TNI, FHB Soelistyo memastikan operasi tetap dilanjutkan.
Soelistyo menjelaskan adanya kegaduhan publik terkait adanya informasi publik yang menyebut operasi pencarian diberhentikan. Informasi ini mulai beredar setelah Tentara Nasional Indonesia (TNI) menarik pasukannya dari area pencarian.
"Saya harap penarikan unsur TNI tidak ada kaitannya dengan penghentian operasi pencarian. Sepanjang saya selaku SAR Coordinator belum menyatakan ditutup, maka operasi pencarian tetap berlanjut,"tegas Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu, (28/1/2015).
Sebelumnya, Basarnas memberikan kesempatan kepada TNI untuk memimpin operasi pencarian sejak 17-27 Januari. Selama pencarian tersebut, pihak TNI memfokuskan pencarian pada sembilan titik sektor prioritas. Dari sembilan koordinat tersebut Basarnas memberikan tiga opsi.
"Kita berikan kesempatan unsur TNI untuk melakukan tugas pencarian evakuasi sekaligus mengangkat badan pesawat kalau itu diperlukan,"ucap Soelistyo.
Soelistyo menuturkan, alasan ditariknya operasi pencarian oleh unsur TNI yaitu tidak ditemukannya penumpang di sekitar badan pesawat. Ia menyatakan, ditariknya unsur TNI bukan berarti kekuatan pencarian melemah.
"Saya berterima kasih terhadap unsur-unsur TNI yang menjalankan skenario yang dibuat tanggal 17 lalu,"kata Soelistyo.
Hingga hari ke-30 pencarian penumpang yang berhasil dipindahkan berjumlah 70. Dari total tersebut 55 telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). Sementara 15 penumpang yang belum diindentifikasi alan terus dilakukan oleh DVI Polda Jawa Timur.
"Kesimpulannya, operasi tetap berlanjut. Kemudian dilakukan waktu tambahan 7 hari ke depan mulai Sabtu, semua keluarga sudah memahami,"kata Soelistyo.