Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maarif Institute: Ketegasan dan Keputusan Jokowi Sedang Diuji

Bila langkah itu yang juga ditempuh, kata dia, praktis Jokowi harus mengusulkan calon baru.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Maarif Institute: Ketegasan dan Keputusan Jokowi Sedang Diuji
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Tim9 Ahmad Syafii Maarif (tengah duduk), Wakil Tim 9 Jimly Asshidique (kanan duduk), dengan anggotanya Bambang Widodo Umar( duduk kiri). berdiri ki-ka Hikmahanto Juwana, Erry Riyana Hardjapamekas, Imam Prasodjo. Oegroseno, Tumpak Hatorangan jumpapers setelah memberi rekomendasi kepada Presiden Jokowi soal masalah PKP-Kapolri di Komplek Istana, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu (28/1/2014). Tim 9 tidak rekomendasikan pelantikan Budi Gudawan untuk dilantik menjadi Kapolri. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM - Tim Independen yang dibentuk Presiden Joko Widodo sudah memberikan rekomendasinya. Salah satu rekomendasi penting dari tim yang diketuai Buya Syafii Maarif ini adalah menyarankan Jokowi tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Menurut Fajar Riza Ul Haq, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, rekomendasi tim sudah memenuhi aspirasi kelompok masyarakat dan para pegiat anti korupsi yang menuntut Jokowi membatalkan Budi Gunawan. Bila langkah itu yang juga ditempuh, kata dia, praktis Jokowi harus mengusulkan calon baru.

"Kuncinya sekarang adalah keputusan dan ketegasan presiden. Ini ujian krusial untuk komitmennya saat kampanye, hanya tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat," tegas Direktur Eksekutif MAARIF Institute ini kepada Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Kata dia pula, inilah kesempatan emas di 100 hari pemerintahan Jokowi untuk berdiri dan bersikap sebagai presiden rakyat meski harus berhadapan dengan kepentingan elit partai pendukung.

Dia menyerukan agar Jokowi jangan takut karena pasti rakyat akan berada di belakang presiden selama tunduk pada konstitusi dan suara rakyat.

"Andai Jokowi memperlakukan rekomendasi Tim Independen hanya sebagai nasehat biasa, ia akan semakin kehilangan kepercayaan publik. Akan dituduh mempermainkan aspirasi publik, sekadar basa-basi dengan membentuk tim ini," tuturnya.

"Adanya upaya penjegalan terhadap keberadaan tim maupun teror terhadap beberapa anggotanya harus disikapi Jokowi. Akan sangat percuma jika pada akhirnya Jokowi mengabaikan rekomendasi mereka meski itu hak prerogatif presiden," cetusnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas