Jokowi Terusik Staf Khusus Istana Abal-abal
Ganjar dihubungi oleh Sekretaris Kabinet, Andi Wijayanto atas perintah Jokowi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih P Asmoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Berita tentang staf khusus abal-abal yang menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, akhirnya sampai ke telinga Presiden RI Joko Widodo. Selasa (27/1/2015) malam.
Ganjar dihubungi oleh Sekretaris Kabinet, Andi Wijayanto atas perintah Jokowi.
Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut, Andi bertanya tentang kronologi kejadian tersebut. "Atas perintah Pak Jokowi. Seskab menanyakan ada kok apa ribut-ribut soal staf khusus abal-abal," kata Ganjar, Rabu (28/1).
Selain itu, Ganjar juga mendapat pesan singkat dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Tidak berbeda jauh dengan Andi, Mensekneg juga bertanya tentang orang yang ngaku-ngaku menjadi staf khusus presiden.
Mantan Rektor UGM tersebut mendukung langkah Ganjar dengan melaporkan staf khusus abal-abal tersebut ke polisi. Pratikno juga mengaku heran dengan masih adanya orang-orang yang mencatut nama presiden dan institusi negara.
Di sisi lain, Ganjar sedikit menyesal mengapa tidak berbincang lebih lama dengan tiga orang yang sepertinya akan menipu dirinya. Ia tidak sempat berbicara lebih banyak untuk mengetahui maksud sebenarnya staf khusus abal-abal tersebut. Seandainya berbincang lebih lama, kata Ganjar, dan mereka berniat menipu, bisa dijerat dengan pasal penipuan.
Awalnya, Ganjar tidak merasa curiga. Lantaran pembicaraan pertama adalah tentang rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jateng. Namun Ganjar mulai curiga saat mereka menanyakan tentang anggaran Banjarnegara. Padahal, tidak ada jadwal Jokowi ke Banjarnegara.
"Waktu itu saya banyak agenda rapat. Jadi saya minta Satpol PP untuk mengamankan dan kemudian menghubungi Polda," ucap Ganjar. (*)