Menperin: Tidak Ada Kaitannya MoU Proton dengan Mobil Nasional
penandatanganan MoU tersebut dalam rangka membuat feasibility study atau studi kelayakan untuk enam bulan
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin memastikan Nota Kesepahaman (MoU) antara perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holding Berhad dengan PT Adiperkasa Citra Lestari bukan terkait pembuatan mobil nasional.
Menteri Saleh menjelaskan penandatanganan MoU tersebut dalam rangka membuat feasibility study atau studi kelayakan untuk enam bulan dan sama sekali tidak ada pelibatan pihak pemerintah.
"Penandatanganan MoU tersebut adalah murni business to business. Dalam MoU tersebut tidak ada pelibatan unsur pemerintah (baik menggunakan APBN maupun BUMN), jadi sekali lagi itu murni B to B," ujar Saleh kepada Tribunnews.com, Sabtu (7/2/2015).
Diberitakan sebelumnya, Produsen mobil nasional Malaysia Proton menandatangani nota kesepahaman dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional (mobnas).
Penandatangan MoU itu disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, di Kuala Lumpur, Malaysia, (6/2/2015). Kehadiran Jokowi mengindikasikan dukungan pengembangan mobnas Indonesia oleh Proton.
Seperti dilansir Associated Press (AP) dan dikutip ABC News, (6/2/2015) Proton mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan dan menjelajahi kerjasama dalam proyek mobnas di Indonesia. Jika penelitian menunjukkan proyek ini layak, perusahaan akan menandatangani perjanjian usaha patungan.
Chairman Proton Mahathir Mohammad yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia mengatakan, bahwa studi akan rampung dalam enam bulan ke depan. Dia mengatakan bahwa ada potensi sangat besar untuk pasar mobil Indonesia, dengan angka penjualan mencapai satu juta unit tahun lalu, dan berpotensi mencapai 4 juta unit dalam jangka panjang.
”Kami ingin menggunakan kerjasama dengan Indonesia untuk berekspansi menjadi mobil ASEAN,” ujar Mahathir. Konsep ASEAN Car ala Proton ini akan melibatkan investasi negara lain.
CEO Adiperkasa AM Hendropriyono mengatakan bahwa langkah ini akan menjadi kunci pengembangan mobnas di Indonesia, membantu mendorong industri otomotif, dan meningkatkan pengetahuan teknis.
Sejak Kamis (5/2/2015) hingga Sabtu (7/2/2015), Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Malaysia untuk merumuskan berbagai masalah, termasuk soal perbatasan dan tenaga kerja. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengunjungi pabrik Proton.