Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desmond: Soal Mobnas Jokowi Terus Lakukan Kebohongan

Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa‎ mengaku sulit berkomentar soal proyek mobil nasional. Sebab, Presiden Joko Widodo sudah melakukan kebohongan.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Desmond: Soal Mobnas Jokowi Terus Lakukan Kebohongan
Reuters
Presiden Joko Widodo di pabrik mobil Proton Malaysia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa‎ mengaku sulit berkomentar soal proyek mobil nasional. Sebab, Presiden Joko Widodo sudah melakukan kebohongan.

"Agak susah apapun yang dikerjakan Jokowi. Kesan saya dia melakukan kebohongan yang berlanjut kebohongan. Saat mau jadi gubrenur DKI pakai Esemka sekarang jadi presiden tidak jelas Esemkanya," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Mengenai penandatangan kerjasama PT Adiperkasa Citra Lestari dan Malaysia Proton Holdings Berhard‎, Desmon ikut berkomentar. PT Adiperkasa Citra Lestari merupakan perusahaan milik Hendropriyono.

Ia pun mempertanyakan kesepakatan kerjasama tersebut.‎ "Kalau mobnas sudah layak belum, kalau ini pribadi dan tidak ada kantor, harus dijelaskan Jokowi. Berarti Hendropriyono pakai Jokowi untuk deal-deal bisnisnya, ini cerminan pemerintah yang lemah," kata Desmon.

Diberitakan sebelumnya, minggu lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi Malaysia. Dalam kunjungan itu, MoU antara perusahaan otomotif dalam negeri, PT Adiperkasa Citra Lestari dan Malaysia Proton Holdings Berhard, perusahaan otomotif Malaysia, ditandatangani. Muncul banyak spekulasi dan tanggapan negatif dari masyarakat Indonesia.

Pasalnya kabar yang berkembang menyebutkan pemilik Adiperkasa, AM Hendropriyono yang diserahi proyek Mobil Nasional oleh Presiden. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu juga Penasihat tim sukses Tim transisi Jokowi JK pada saat Pilpres.

Berita Rekomendasi

Kritik pedas juga muncul dari berbagai kalangan menanggapi kerjasama ini. Banyak netizen Indonesia yang bertanya-tanya di media sosial. Lalu kenapa harus Proton? Menurut data yang dihimpun, pabrikan otomotif tersebut hanya menguasai 21 persen pasar kendaraan roda empat di negeri sendiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas