Kompolnas Serahkan Daftar Calon Kapolri ke Jokowi
Sedianya Kompolnas akan bertemu Jokowi untuk membahas status Komjen Budi Gunawan dan penggantinya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) batal bertemu Presiden Jokowi, Senin (10/2/2015) kemarin.
Sedianya Kompolnas akan bertemu Jokowi untuk membahas status Komjen Budi Gunawan dan penggantinya.
Meskipun demikian Kompolnas telah menyampaikan daftar calon Kepala Polri kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Memang pertemuan dengan presiden tidak jadi. Tapi kompolnas memberikan daftar Nama yang cukup panjang. Kompolnas kemarin ketemu. Intinya, kompolnas memberikan list (daftar) panjang. Itu Kan pertimbangan untuk presiden saja," ungkap pratikno di kompleks Istana Negara, jakarta, Rabu (11/2/2015).
Mensesneg mengaku tidak mengingat berapa banyak persisnya Nama calon Kapolri yang diajukan kompolnas. Tapi, Nama-Nama yang disampaikan kompolnas, kata dia, telah memenuhi ketentuan atau syarat kepangkatan menjadi calon Kapolri.
"Lupa saya. banyaklah. Saya tidak ingat betul berapa banyaknya. Beberapa Nama Sama saja yang Sudah pernah disampaikan Sebelumnya. Ada juga Tambahan Nama baru. Pokoknya yang memenuhi syarat kepangkatan," tandas pratikno.
Dia jelaskan pula, bahwa kompolnas membuat urutan calon Kapolri Dalam daftar yang disampaikan Kali ini. "Tentu saja tidak Pakai Nilai. Tapi disitu Ada nomor 1, nomor 2, dan seterusnya," jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M Nasser, menganggap Komisaris Jenderal Budi Waseso belum pantas untuk menjadi calon kepala Polri. Nama Budi merupakan satu dari enam calon kepala Polri baru yang diajukan ke Presiden Joko Widodo oleh Kompolnas hari ini, Selasa (10/2/2015).
"Kalau Anda tanya saya, tidaklah, belum pantas," kata Nasser di Istana Kepresidenan.
Nasser tidak menjelaskan secara rinci alasannya menilai Budi tidak pantas maju sebagai kepala Polri. Dia hanya mengatakan bahwa nama-nama calon kepala Polri yang diserahkan Kompolnas kepada Presiden didasarkan pada senioritas.
"Kompolnas mengarah ke senioritas, tapi agar Presiden juga punya banyak pilihan," ucap dia.
Meski ada tekanan dari partai politik soal nama-nama calon kepala Polri ini, Nasser menegaskan pihaknya akan melawan dan mencari sosok kepala Polri yang ideal. Dia mengatakan, Kompolnas sebenarnya menunggu kemauan dari Presiden Jokowi soal kandidat calon kepala Polri yang diinginkan.
Meski belum ada permintaan langsung, Kompolnas sudah menyiapkan sejumlah nama. Setidaknya, ada enam nama yang diajukan Kompolnas hari ini, yakni Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Suhardi Alius, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Anang Iskandar, Irwasum Komjen Dwi Prayitno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno, dan Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Budi Waseso.
Nama Budi Waseso belakangan sempat menjadi kontroversi karena menjadi pimpinan di balik penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang akhirnya memperuncing hubungan KPK-Polri. Budi juga merupakan orang dekat calon kepala Polri Komjen Budi Gunawan yang ditetapkan sebagai tersangka.
Budi baru mendapat pangkat bintang tiga tak lama setelah menjabat sebagai Kabareskrim menggantikan Suhardi Alius yang dicopot karena isu pengkhianatan. Selain jejak rekamnya dalam kasus pimpinan KPK, Budi Waseso juga belum pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A. Dia baru sekali menjadi Kapolda Gorontalo.