PDS Gelar Munas II untuk Memilih Ketua Umum Baru
Menurut Denny Tewu, selain untuk konsolidasi organisasi, Munas yang akan berlangsung 13-14 Februari 2015 ini, juga akan menghasilkan kepengurusan baru
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Damai Sejahtera (PDS), secara resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke II sebagai langkah untuk konsolidasi, sekaligus memilih ketua umum yang baru.
Munas PDS dengan tema "Memperjuangkan Damai Sejahtera Untuk Indonesia Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PDS, Denny Tewu, di Jakarta, Jumat (13/2/2015).
Menurut Denny Tewu, selain untuk konsolidasi organisasi, Munas yang akan berlangsung 13-14 Februari 2015 ini, juga akan menghasilkan kepengurusan baru PDS untuk Periode 2015-2020.
"Seluruh DPW-DPW PDS se-Indonesia menghadiri Munas ini dan kita harapkan bisa menghasilkan kepengurusan baru yang mendapatkan kepercayaan penuh dari seluruh elemen partai sehingga PDS mampu lolos verifikasi sebagai peserta pemilu 2019," ujar Denny Tewu didampingi Sekjen PDS Sahat Sinaga.
Deny menegaskan, bahwa dalam PDS tidak ada tradisi saling memecat, dan dirinya sebagai ketua umum sudah menegaskan bahwa di PDS Hukum adalah Panglima.
"Jadi bila ingin mengganti pengurus bukan dengan cara pecat-memecat, tetapi harus dilakukan lewat Munas sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) PDS, " ujarnya sembari menegaskan kalau dirinya tidak lagi maju sebagai ketua umum PDS.
Dia menjelaskan sejak berdirinya PDS, hingga saat ini tidak ada dikarenakan tudingan korupsi, yang ada hanya saling fitnah di internal karena adanya orang-orang baru yang tidak paham landasan filosofi PDS.
Di internal partai banyak juga yang eforia dengan popularitas PDS yang cepat menanjak, sehingga lupa diri. Tapi dia yakin mereka yang pernah merasakan ikut jadi pengurus partai lain, sudah merasakan bedanya dengan di PDS.
PDS, akunya, membutuhkan figur Ketua Umum yang mampu mempersatukan semua komponen. Karenanya, dengan adanya kepengurusan yang baru nanti, diharapkan PDS akan lebih baik, dan tidak ada lagi gontok-gontokkan di internal partai, karena hanya akan menghabiskan energi.
"Kita siap yang melihat PDS sebagai penyejuk dan bukan kelompok fundementalis yang bikin ribut dan seterusnya,'' ujarnya.
Denny yakin, sebagai penggagas dan pendiri PDS, ke depannya partai ini akan mendapatkan tokoh seperti yang diharapkannya. Seperti PDS masa itu yang mendapatkan Ruyandi Hutasoit yang mampu mengangkat nama PDS.
“Sesuai kata-kata bijak, setiap pemimpin ada eranya, dan setiap era ada pemimpinnya,” kata Denny Tewu.