Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kasus Dua Pasien Meninggal, Puan Minta Obat Ditarik dari Pasaran

Puan mengatakan pihaknya sudah mengingatkan perusahaan yang mengedarkan obat tersebut.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kasus Dua Pasien Meninggal, Puan Minta Obat Ditarik dari Pasaran
Net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani angkat bicara mengenai kasus dua pasien yang meninggal dunia‎ setelah pemberian obat bius atau anastesi Buvanest Spinal.

"Memang itu sudah koordinasi dengan Badan POM dan Kementerian Kesehatan, ditindaklanjuti adanya kedua obat tersebut sudah ditarik dari pasaran," kata Puan di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Puan mengatakan pihaknya sudah mengingatkan perusahaan yang mengedarkan obat tersebut. "Sudah kita cermati kembali dan evaluasi sehingga tidak boleh terjadi lagi," ujar Puan.

Puan mengatakan kementerian kesehatan juga sedang melacak apakah obat tersebut masih beredar di pasaran. Kemudian menghentikan peredaran obat palsu atau salah pelabelan.

"Pasti sedang menindaklanjuti peredaran di stop dan berharap obat lain dicermati badan POM dan kesehatan dan kepolisian agar tidak terjadi lagi dan yang sudah terjadi dicermati dan diselidiki," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan‎ dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, meninggal dunia setelah pemberian obat bius atau anastesi Buvanest Spinal.

Obat produksi PT Kalbe Farma diduga bukan berisi Bupivacaine atau untuk pembiusan, melainkan asam traneksamat yang bekerja untuk mengurangi pendarahan.

Berita Rekomendasi

"Ini kebetulan saja etiketnya atau bungkusannya itu yang tertukar. Jadi sangat menyedihkan ini terjadi," ujar Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Heppi Nurfianto, saat dihubungiKompas.com, Selasa (17/2/2015).

Heppi menjelaskan, kasus ini terjadi pada pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi. Kedua pasien meninggal dalam waktu berdekatan tanggal 12 Februari 2015. Sementara itu, pasien lainnya tidak mengalami masalah.

"Pasien kontradiksi, gatal-gatal, sampai kejang, kemudian meninggal. Pasien obgyn, bayinya selamat," kata Heppi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas