Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tommy Soeharto Sindir Presiden Jokowi Soal Kekuasaan Kroni

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mendapat kritik.

zoom-in Tommy Soeharto Sindir Presiden Jokowi Soal Kekuasaan Kroni
Twitter/@TommySoeharto62

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mendapat kritik.

Kali ini, keduanya dikritik lantaran terkesan membiarkan berkembangnya pola penguasaan sumber-sumber perekonomian dan politik oleh kroni.

Itu terkait adanya Puan Maharani, yang merupakan putri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, dalam susunan kabinet.

Selain itu, kritik juga dilancarkan karena anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) AM Hendropriyono melakukan kerjasama dengan perusahan mobil nasional Malaysia, Proton, guna mengembangkan industri mobil nasional.

Dua kritik tersebut bukan dilontarkan oleh sembarangan orang, melainkan Hutomo Mandala Putra, putra bungsu Mantan Presiden Soeharto.

Untuk diketahui, Soeharto dijatuhkan karena salah satu persoalannya adalah menempatkan putra-putri dan kroninya dalam kekuasaan politik maupun perekonomian pada era Orde Baru.

BERITA TERKAIT

Tommy, sapaan akrab Hutomo, menilai Presiden Jokowi tak butuh waktu lama seperti Soeharto untuk menempatkan kroninya dalam kekuasaan politik maupun perekonomian.

"Diperlukan 30 tahun bagi HMS (Haji Muhammad Soeharto;red) utk memberikan saya kepercayaan mengelola mobil Nasional Timor"bagi Jokowi cukup 3 bulan buat bang Hendroo:)," kicau Tommy  melalui akun Twitter @TommySoeharto62, Senin (16/2/2015).

"Diperlukan 30 tahun bagi HMS utk mengangkat Kakak saya masuk kabinet"bagi joko widodo cukup beberapa bulan utk angkat Puan masuk kabinet:)," tambahnya.

Karenanya, Tommy berharap para politikus tak lagi menyalahkan Orde Baru dan Soeharto terkait pembangunan kekuasan kroni.

"Sebaiknya besok2 sebelum menyalahkan Orde baru pikir baik2 dahulu"Agar Masyarakat tidak merasa tertipu terus:)".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas