Saatnya Menguji Tuah Amien Rais
Amien menambahkan, kedua calon ketua umum itu telah lama menyatakan sudah seperti saudara.
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Anita Yossihara
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional M Amien Rais duduk diapit tiga pucuk pimpinan partai itu dalam pembukaan rapat kerja nasional di Kantor DPP PAN, Jakarta, 7 Januari lalu. Di sisi kanannya, duduk Ketua Umum PAN periode 2010-2015 Hatta Rajasa. Di sisi kiri, ada Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua Umum Dradjad H Wibowo.
Dalam forum itu, Amien mengenalkan Hatta dan Zulkifli sebagai bakal calon ketua umum PAN 2015-2020. "Di samping saya, berdua ini (kanan dan kiri) peminat ketua umum yang akan datang. (Orang) Yang sebelah sana lagi (Dradjad) tidak mau (menjadi ketua umum) karena ingin tetap di DPP," ujarnya.
Amien menambahkan, kedua calon ketua umum itu telah lama menyatakan sudah seperti saudara. "Pak Zul adiknya, Pak Hatta abang. Satu dari Lampung, satu dari Palembang. Pengalamannya sama," ucapnya.
Pendiri PAN itu menyatakan, sulit untuk memilih satu dari kedua calon ketua umum tersebut. Sebab, Hatta dan Zulkifli sama-sama memiliki pengalaman di eksekutif dan legislatif. Selain itu, keduanya didukung pengurus dewan pimpinan wilayah tingkat provinsi dan dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat kabupaten/kota.
Namun, seusai pembukaan rakernas, Amien menyatakan akan lebih baik jika ketua umum cukup menjabat selama lima tahun atau satu periode. Mantan Ketua MPR itu pun mengisyaratkan dukungan kepada Zulkifli untuk menjadi ketua umum dan Hatta menggantikannya menjadi ketua MPP. "Kalau plotting saya, yang senior melambung ke MPP, yang yunior jadi ketum," kata Amien.
Dukungan kepada Zulkifli juga ditunjukkan dengan kehadiran Amien di setiap deklarasi pencalonan Zulkifli di sejumlah daerah, antara lain di Surabaya, Lombok, dan terakhir, Rabu (25/2) malam, di Yogyakarta.
Sebaliknya, Amien belum pernah menghadiri deklarasi dukungan pencalonan Hatta, baik di Pekanbaru (Riau) maupun di Manado (Sulawesi Utara).
Berpengaruh
PAN memang identik dengan Amien Rais. Selama 18 tahun PAN berdiri, pengaruh Amien masih tergolong kuat, termasuk dalam penentuan ketua umum partai berlambang matahari itu.
Lihat saja pemilihan ketua umum dalam Kongres III di Batam tahun 2010. Tidak ada satu pun peserta kongres yang membantah, menentang, dan memprotes penetapan Hatta sebagai ketua umum periode 2010-2015. Saat itu penetapan Hatta diumumkan langsung oleh Amien, bukan pimpinan sidang.
Kandidat ketua umum lain, Dradjad H Wibowo (sekarang Wakil Ketua Umum PAN), juga tidak memprotes penetapan Hatta. Padahal, dalam kongres tersebut, Dradjad sudah menyampaikan visi dan misi di hadapan peserta kongres.
Saat itu Dradjad hanya mengatakan, "Insya Allah, Pak Hatta menjadi ketua umum." Sesuai keinginan Amien, Dradjad akhirnya meraih posisi Wakil Ketua Umum PAN 2010-2015.
Penetapan Hatta sebagai ketua umum secara aklamasi tak cuma didasari pertimbangan prestasi Hatta di partai. Posisi Hatta sebagai Menko Perekonomian ditengarai juga menjadi bahan pertimbangan.