Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dino Patti Djalal: Brasil Mitra Strategis Indonesia

Dino Pati Djalal menegaskan Brasil adalah mitra strategis Indonesia.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dino Patti Djalal: Brasil Mitra Strategis Indonesia
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Foreign Policy Committee of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menegaskan Brasil adalah mitra strategis Indonesia.

Dirinya mengimbau agar kedua pihak untuk tetap menjaga hubungan baik, karena sama-sama berkepentingan dalam membangun perekonomian.

Menurutnya, masalah hukuman mati warga Brasil memang dapat sementara mengganggu, namun jangan sampai merusak hubungan secara permanen.

Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika itu mengatakan, antara Indonesia dan Brasil sama-sama kekuatan regional dan global player.

"Kita sama-sama aktif di G20, dalam politik keamanan internasional, dalam percaturan lingkungan dan perubahan iklim dan dalam ekonomi internasional," kata Dino, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/2/2015).‎

Dikatakan, apapun keputusan akhirnya, dan dengan warga negara manapun, Indonesia harus selalu menunjukkan empati terhadap pemerintah negara sahabat yang berupaya melobi Indonesia.

"Kita tidak perlu iritasi ataupun defensif apalagi marah menerima komunikasi dari mereka," katanya.

Berita Rekomendasi

Indonesia, kata Dino ingin diperlakukan dengan empati dan terhormat sewaktu berada dalam posisi yang sama pada saat harus memohon pengampunan terhadap ratusan WNI yang diancam hukuman mati di luar negeri.

‎Menurutnya, Brasil dan Indonesia sudah sama-sama menunjukkan sikap keras terhadap insiden pembatalan penyerahan surat kekuasaan. Dia berharap pemerintah Indonesia untuk tidak perlu emosi, apalagi kalap. Sebagai diplomat, pihaknya diajarkan hati boleh panas tapi kepala harus dingin dalam situasi apapun.

"Kini perlu ada masa cooling off. Dalam masa itu, kedua pemerintah perlu menahan diri membuat pernyataan. Kedua negara jangan terperangkap dalam situasi balas-balasan. Pada waktunya nanti, komunikasi perlu dijalin kembali kearah normalisasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas