Penyerahan Bangkai Pesawat AirAsia Berlangsung di Tanjung Priuk
Kapal Crest Onyx milik SKK Migas yang mengangkut bangkai pesawat AirAsia QZ8501 sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Crest Onyx milik SKK Migas yang mengangkut bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Barat dan perairan lainnya di Sulawesi, sudah bersandar di terminal satu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2015) pukul 07.00 WIB.
Prosesi penyerahan bangkai pesawat berlangsung pukul 10.00 WIB dari Badan SAR Nasional kepada KNKT. Dalam kesempatan tersebut juga diikuti pemberian penghargaan kepada perwakilan tim SAR gabungan selama operasi kurang lebih dua bulan.
Mereka yang mendapatkan penghargaan di antaranya Deputi SKK Migas Mulian, Project Manager Penyelaman Laut Dalam Untung, nakhoda kapal Geo Survei, Hengky Sunarto, Patra Dinamika perwakilan Dharma Kencana dan nahkoda KN Pacitan Ruslan, Charles penyelam Basarnas Special Group, dan nahkoda Crest Onyx, Mahmud.
Kepala Basarnas Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, operasi pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 yang dilakukan Basarnas berada dalam pengawasan dunia internasional . Sedikit kesalahan akan disoroti dunia internasional.
"Masyarakat Global yang memerhatikan ini (evakuasi dan pencarian korban). Kehadiran masyarakat Indonesia yang beroperasi mendapat jaminan dari kita (Basarnas)," kata Soelistyo.
Menurutnya penyerahan bangkai pesawat ke pihak KNKT merupakan bagian dari rangkaian terakhir operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia yang hilang kontak dua bulan lalu tersebut.
"Ini rangkaian akhir operasi penyelamatan dan pertolongan. Sasaran utama dan awal menemukan korban sebanyak-banyaknya, membantu tim KNKT menemukan VCR, membantu mengangkat bangkai pesawat dengan syarat semua korban sudah ditemukan atau tidak mungkin ditemukan lagi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengaku sangat puas dan bangga terhadap kinerja Basarnas. Selain mampu mengevaluasi sebagian korban, Basarnas berhasil membantu penemuan kotak hitam dan mengevaluasi badan pesawat.
"Kita patut berbangga, karena dengan rangkaian operasi yang telah kita lalui, ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan dunia internasional mengenai penanganan kecelakaan pesawat termasuk korban," kata Tatang.
Selanjutnya, bangkai pesawat akan menjadi bagian dari objek yang akan diselidiki. Setelah semuanya tuntas, bangkai badan pesawat akan diserahkan kepada pihak maskapai.
"Ini akan menjadi bahan evaluasi dan penyelidikan kita, tentunya demi keselamatan penerbangan ke depannya, setelah itu kita serahkan ke AirAsia," papar Tatang.
Bangkai pesawat sendiri pada saat berita ini diturunkan telah diangkat ke daratan. Sejumlah orang dari tim KNKT berdatangan ke terminal satu Pelabuhan Tanjung Priuk untuk menangani badan pesawat yang telah hancur tersebut.