Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos PT MKS Ngaku Tak Tahu Ada Uang Pelicin

Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bos PT MKS Ngaku Tak Tahu Ada Uang Pelicin
Tribunnews/Dany Permana
Mantan Direktur PT Pertamina EP, Haposan Napitupulu meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan usai menjalani pemeriksaan, Kamis (18/12/2014). Haposan bersama Tri Siwindo diperiksa KPK sebagai saksi bagi tersangka Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron terkait suap jual beli gas alam oleh PT Media Karya Sentosa (MKS) dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kembali menggelar persidangan perkara suap mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin dengan terdakwa Direktur PT MKS Antonius Bambang Djatmiko terkait terkait jual beli gas alam.

Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi.

Hadir di persidangan untuk memberikan kesaksian adalah Presiden Direktur PT Media Karya Sentosa (MKS) Sardjono.

Dalam kesaksiannya, Sardjono mengaku tak mengetahui adanya pengeluaran uang dalam jumlah besar dari perusahaannya bekerja.

Menurut Sardjono, pihak yang mengetahui betul terkait pengeluaran uang adalah Direktur Human Resource Development, Antonius Bambang Djatmiko.

"Saya nggak tahu, jumlah PD Sumber Daya sangat besar. Itu wewenang Direktur HRD," kata Sadjono saat memberikan kesaksian, Kamis (12/3/2015).

Sardjono mengaku tak mengetahui terkait adanya dana pelicin yang membuat perusahaannya mendapatkan penyaluran gas alam ke Gili Timur dan Gresik.
"Saya malah nggak ngerti, pencatatan nggak pernah sampe ke kami," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sardjono menuturkan, PT MKS memiliki pengeluaran puluhan miliar rupiah per bulannya. Karena dari itu, menurut Sardjono pihak direksi tidak melakukan pengecekan secara rinci uang yang diminta untuk dicairkan oleh Antonius Bambang.

"Jumlah besar itu besar. Mereka minta biasanya perbulan. Sebulan bisa Rp 80-90 miliar termasuk untuk gas ini. Kita disodori permintaan besar dan enggak mungkin di cek lagi," katanya.

Sardjono pun meminta agar kasus suap ini sama sekali tidak dikaitkan dengan perusahannya. Karena menurutnya apa yang dilakukan Antonius Bambang adalah inisiatif pribadi yang bersangkutan tanpa diketahui oleh direksi lain di PT MKS.

Sardjono juga memastikan bahwa perusahannya selama ini telah melaksanakan usaha sesuai prosedur yang berlaku. "Kita ini sudah sesuai prosedur. Bahkan bisnis PT MKS justru memberikan keuntungan bagi negara," tandas Sardjono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas