Komentar Abdee Slank untuk Jokowi Terkait Kasus Nenek Asyani
"Inilah negara kita. Reformasi yang harus dilakukan Jokowi di bidang hukum," ujar Abdde.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdee Negara meminta Presiden Joko Widodo mereformasi hukum di negeri ini. Agar tak ada lagi istilah hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas, seperti dialami nenek Asyani.
Personel gurp musik Slank itu menyoroti kasus nenek Asyani yang sempat diseret ke ruang tahanan karena mencuri tujuh batang kayu jati di Situbondo, Jawa Timur. Belakangan pengadilan menangguhkan penahanan Asyani.
"Inilah negara kita. Reformasi yang harus dilakukan Jokowi di bidang hukum," ujar Abdee kepada wartawan di markas Slank, Gang Potlot, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2015).
Ia menilai orang sangat mudah terjerat hukum karena tak mempunyai daya dan uang. Sebaliknya, orang yang memiliki kekuasaan dan dapat menyewa pengacara hebat agar terhindar hukum.
"Artinya, ada yang salah dong dari sistem hukum kita. Itu yang harus dibenahi," ujar pria kelahiran Dongala Sulawei Stengah 28 Juni 1968.
Ia menyadari tugas presiden sangat berat. Abdee berharap keadilan dapat dimiliki semua orang, tanpa terkecuali status, golongan, kaya miskin, dan sebagainya. "Kalau saya jadi presiden pasti berat juga. Begitu banyak orang yang punya kepentingan," usainya.
Pengadilan Negeri Situbondo mendakwa Asyani bersalah mencuri tujuh kayu jati. Namun ketua majelis hakim I Kadek Dedy Arcana mengabulkan permohonan penangguhan penahanan nenek Asyani atas jaminan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.