Politikus Demokrat Apresiasi Terobosan Pemerintah Soal Kebijakan Bebas Visa
"Ini ide bagus tentunya, harus kita dukung supaya jumlah wisatawan ke Indonesia jauh lebih banyak, karena negara kita lebih bagus."
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto melihat terobosan baru pemerintah yang memberikan bebas visa kepada 25 negara, untuk mendongkrak ekonomi Indonesia dari sektor pariwisata.
"Ini bisa mendongkrak ekonomi. Banyaknya wisatawan, ekonomi kita membaik. Ini ide bagus tentunya, harus kita dukung supaya jumlah wisatawan ke Indonesia jauh lebih banyak, karena negara kita lebih bagus. Tapi dibanding Malaysia, pariwisata kita kedodoran," kata Agus di DPR, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Agus memahami bebas visa yang diberikan Indonesia kepada 30 negara sedikit banyak harus juga diantisipasi. Jangan sampai, banyaknya wisatawan memberikan efek negatif seperti membawa paham terorisme.
"Kita harus berikan privilege bagi wisatawan, kita harus beri perlakuan khusus pada 'wisatawan' yang diduga akan menyebarkan paham terorisme di Indonesia," imbuhnya.
Namun, ide bebas visa tersebut merupakan terobosan pemerintah. Perekonomian dapat berkembang dengan adanya kebijakan tersebut. Ke depan, Agus menilai harus dikaji terlebih dahulu apakah bebas visa akan ditambah bagi negara lainnya.
'Hubungan kedua negara bagaimana? Bila itu dapat mendatangkan banyak devisa untuk negara kenapa tidak," imbuh politikus Partai Demokrat itu.
Sedangkan mengenai Australia yang tidak masuk daftar bebas visa, Agus mengatakan pemerintah memiliki pertimbangan tersendiri. "Itu harus dihargai ya karena pemerintah punya pertimbangan sendiri," ujar Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah empat negara dipastikan bebas visa, Indonesa menambah sebanyak 25 negara bakal bebas visa. Demikian disampaikan Menteri Partiwisata Arief Yahya.
"Selain empat negara, maka ada tambahan 25 negara lagi bakal bebas visa, dengan penambahan 25 negara bebas visa ini maka akan bisa meningkatkan pendapatan devisa negara," ujar Arief, Senin (16/3/2015).