Dukung Perbaikan Birokrasi, Empat Ahli Tata Pemerintahan Luncurkan Buku
YILB bekerjasama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) meluncurkan buku berjudul Merekonstruksi Indonesia
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) bekerjasama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) meluncurkan buku berjudul “Merekonstruksi Indonesia”.
Buku ini ditulis oleh empat ahli tata pemerintahan yakni Profesor Neo Boon Siong dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Guru Besar FISIP-UI Profesor Azhar Kasim, Pakar Bidang Administrasi sekaligus Guru Besar UI Profesor Dr Martani Huseini, dan Co-Founder Daya Dimensi Indonesia DR Rozan Anwar.
“Buku ini disusun agar para pelaku (birokrat) maupun pemerhati mendapatkan sudut pandang positif dan contoh aplikatif yang berangkat dari kearifan lokal dan regional. Dengan penyusunan buku ini kita berharap dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku dan pemerhati dalam melakukan perbaikan, reformasi, dan inovasi di lingkungan masing-masing.”, ujar Dr Rozan Anwar, pendiri YILB sekaligus salah satu penulis buku “Merekonstruksi Indonesia” saat Peluncuran buku di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Buku tersebut, jelasnya, mengulas konsep Dynamic Governance yang dituliskan oleh Prof Neo Boon Siong, contoh praktik perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada suatu masa, serta contoh praktik perubahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah di Indonesia.
Founder SGPP Agus Widjojo, mengatakan buku ini mendeskripsikan prestasi yang telah diraih oleh pemerintahan sebelumnya. Menurut dia, prestasi ini seharusnya lebih banyak dimunculkan ke hadapan publik sehingga dapat memicu perbaikan dan menjadi contoh bagi Kementerian, lembaga atau pemerintah daerah lain sekaligus menimbulkan optimisme masyarakat.
Inilah yang menjadi landasan bagi Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) bersama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) meluncurkan buku ini.