Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Moeldoko: Polri Butuh TNI Obrak-abrik Teroris di Hutan Poso

Unjuk kekuatan TNI itu diperlukan untuk menekan kelompok teroris yang selama ini bersembunyi di Gunung Biru

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jenderal Moeldoko: Polri Butuh TNI Obrak-abrik Teroris di Hutan Poso
Puspen TNI/Puspen TNI
LATIHAN PPRC DI POSO LIBATKAN 3.222 PERSONEL TNI - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menyaksikan paparan rencana latihan PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI yang dipimpin oleh Panglima PPRC TNI Mayjen TNI Bambang Haryanto yang kesehariaannya menjabat Panglima Divisi-2/Kostrad, bertempat di Gedung PPRC Markas Divisi-2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Jum at (20/3/2015). Latihan PPRC di Poso yang melibatkan kurang lebih 3.222 personel TNI, mengambil tema ?PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dengan melaksanakan penindakan awal untuk menghancurkan agresor guna merebut kembali Poso Sulteng dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI?. (Puspen TNI). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak mempersoalkan kritik yang menganggap TNI tengah unjuk kekuatan dengan melakukan latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut dia, unjuk kekuatan TNI itu diperlukan untuk menekan kelompok teroris yang selama ini bersembunyi di Gunung Biru.

"Sudah kami sampaikan dalam permainan taktik itu, kan di Poso itu gunungnya bergelombang, kemungkinan teman-teman polisi masuk ke sana agak sulit. Untuk itu diperlukan TNI untuk mengobrak-abrik situasi di sana," kata Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Moeldoko mengatakan, dengan aktivitas yang dilakukan TNI di wilayah pegunungan itu, akan memaksa kelompok teroris keluar dari persembunyiannya. Dengan demikian, aparat kepolisian akan lebih mudah menangkap anggota-anggota kelompok teroris tersebut.

"Ini taktik yang kami kembangkan. Kan enggak perlu kami declare ke masyarakat sebelum kami lakukan," kata dia.

Lagi pula, sebut Moeldoko, segala aktivitas TNI di Poso itu sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo. Menurut dia, TNI tidak akan bergerak tanpa adanya kontrol dari pemerintah.

Saat ini, sebanyak 700 personel TNI merupakan bagian dari 3.222 personel gabungan yang kini sedang berlatih di wilayah Poso pesisir hingga 15 April mendatang. Mereka adalah bagian dari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat yang ditugaskan untuk memburu pelaku teroris kelompok Santoso yang diduga bersembunyi di Gunung Biru.

Berita Rekomendasi

TNI bahkan sudah menembakkan 160 roket ke kawasan tersebut. Selain itu, ada sejumlah roket –M70 grad marinir kaliber 122 dengan jangkauan hingga 20 kilometer yang ditembakkan dari KRI Sultan Hasanuddin 3-6-6 yang bersandar di Teluk Poso.

TNI mensinyalir selama ini kelompok radikal nyaman bersembunyi di Poso. Ada kekhawatiran para simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang baru pulang dari Irak dan Suriah bergabung dengan kelompok ini. Oleh karena itu, TNI melakukan operasi besar-besaran di Poso. (Sabrina Asril)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas