Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Moral Dibalik Pemberian Nama Jalan Munir

Pemberian nama jalan ini dianggap sebagai pesan moral bagi pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas kasus terbunuhnya pria kelahiran Malang

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pesan Moral Dibalik Pemberian Nama Jalan Munir
Glery Lazuardi/Tribun Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib, diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Den Haag, Belanda.

Pemberian nama jalan ini dianggap sebagai pesan moral bagi pemerintah Indonesia untuk mengusut tuntas kasus terbunuhnya pria kelahiran Malang, Jawa Timur pada 8 April 1965 itu.

"Mudah-mudahan saja pesan moral dari pemerintahan Belanda itu bisa dipahami positif oleh Jokowi untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Persoalan HAM di Indonesia, ada kewajiban negara untuk membongkar," ujar aktivis HAM, Usman Hamid di Kantor LSM Kontras, Jakarta, Sabtu (11/4/2015).

Menurut Usman Hamid peresmian jalan ini menunjukkan internasional mempunyai harapan besar kepada Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas kasus Munir.

Pengusutan kasus tersebut dengan cara melakukan reshuffle kabinet terhadap sejumlah jabatan penting terkait penegakan HAM.

"Kalau memang Jaksa Agung, Kapolri, Menkumham atau pejabat-pejabat penting lainnya tidak menunjukkan kemauan, rasa-rasanya kesempatan Jokowi untuk reshuffle bisa membuka jalan untuk penuntasan kasus Munir. Tentu ada risiko. Bisa berakibat dijatuhkan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Imparsial, Pungki Indarti, mengatakan pemberian nama jalan Munir oleh pemerintah kota Den Haag seharusnya membuat pemerintah Indonesia malu.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah seharusnya malu ya. Kalau Indonasia tetap seprti ini, tidak menghargai pahlawannya sendiri, maka Indonesia tidak akan dihargai baik oleh bangsanya sendiri maupun dunia internasional," kata dia di tempat yang sama.

Nama aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib disejajarkan dengan nama para pejuang HAM dari seluruh penjuru dunia.

Meskipun hanya sebatas nama jalan sepeda di Kota Den Haag, Belanda, namun itu merupakan bentuk penghargaan bagi pria kelahiran Malang pada 8 April 1965 itu.

Pemerintah Kota Den Haag melalui Wali Kota Den Haag, J.J van Aartsen akan meresmikan Munirpad, sebuah jalan sepeda di kota tersebut pada 14 April 2015. Peresmian nama jalan ini akan dihadiri oleh istri almarhum Munir, Suciwati.

Nantinya nama lengkap jalan tersebut adalah Munirpad, Indonesische voorvechter van de bescherming de rechten van de mens (Jalan Munir, Advokat pejuang HAM). 'Munir' tidak akan sendirian, ia akan ditemani tokoh-tokoh pejuang HAM lainnya, seperti Marthin Luther King, Nelson Mandela, Salvador Allende, dan Bunda Theresa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas