Projo Sepakat dengan Megawati Ada Penumpang Gelap di Pemerintahan Jokowi-JK
Projo sepakat terhadap pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang adanya penumpang gelap di pemerintahan Jokowi-JK.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ormas Pro Jokowi (Projo) sepakat terhadap pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang adanya penumpang gelap di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ketua DPP Projo, Sunggul Hamonangan Sirait, mengatakan sindiran Megawati tersebut sebenarnya dialamatkan kepada orang-orang yang sejak awal tidak mendukung Jokowi namun kini merapat ke pemerintahan.
"Sebenarnya yang dimaksud Bu Mega penumpang gelap itu adalah orang-orang yang sejak semula tidak berniat mendukung Jokow-JK. Berlawanan bahkan menghambat. Tetapi begitu dilihat angin kemenangan mengarah Jokowi kemudian merapat dengan membawa kepentingan agenda dan alasan," ujar Sunggul saat diskusi bertajuk 'Penumpang Gelap di Tikungan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (11/4/2015).
Menurut Sunggul, sebenarnya tidak ada masalah setiap anak bangsa berpartisipasi dalam pemerintahan. Namun, Sunggul mengingatkan harus mengutamakan para pendukung sedari awal, terlebih tidak membawa kepentingan asing dan kepentingan yang tidak jelas.
"Janganlah pula orang ini yang mempengaruhi jalannya pemerintahan. Namun harus ada kesempatan yang lebih besar didahulukan pendukungnya, mau parpol atau relawan. Sebab sebagai anak bangsa mereka mau berkontribusi boleh-boleh aja. Sesuai dengan kemampuan dan profesionalismenya. Tetapi begitu masuk dalam barisan, tertib lah," pesan Sunggul.
Sekedar informasi, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal 'penumpang gelap' pada pidato politiknya pada Kongres IV PDI-P, Kamis (9/4/2015) di Sanur, Bali. Megawati mengatakan, tim kampanye yang dikerahkan saat kampanye Pemilu rentan disusupi 'penumpang gelap' untuk kepentingan tertentu.