Mulyadi Serahkan Kasus Pemukulan Assegaf kepada Majelis Kehormatan Dewan
"Masyarakat melihatnya berbeda, tidak bisa dikanalisasi ini kesalahan yang bersangkutan saja, tapi masalah DPR karena yang dipukul anggota DPR."
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi mengaku telah memaafkan koleganya sesama komisi, Mustofa Assegaf. Mulyadi korban pemukulan Assegaf saat rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
"Sudah datang ke saya, minta maaf, memeluk saya. Sebegai pimpinan saya sudah maafkan, mungkin kesabaran saya sedang diuji," kata Mulyadi kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Meskipun sudah memaafkan, Mulyadi tetap menunggu sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Sebab, laporan itu masuk ke MKD DPR RI setelah kejadian berlangsung.
Ia pun menegaskan tidak akan campur tangan dalam hal ini. "Memang beda, saya bilang sebagai DPR milik publik, harus minta pendapat pada publik, jangan sampai salah ambil keputusan, secara pribadi dunia akhirat saya maafkan," ujar politisi Demokrat itu.
Mulyadi mengaku telah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat di Sumatera Barat dari daerah pemilihannya. Ia mengungkapkan permasalahan tersebut telah menjadi isu internasional.
"Masyarakat melihatnya berbeda, tidak bisa dikanalisasi ini kesalahan yang bersangkutan saja, tapi masalah DPR karena yang dipukul anggota DPR, yang mukul anggota DPR," imbuhnya.
Meskipun ia mempertimbangkan aspek kemanusiaan di mana Mustofa merupakan adik dari rekan sefraksinya yakni Nurhayati Ali Assegaf.
"Aspek lain adalah psikologis masyarakat karena ini jadi isu publik, tokoh-tokoh daerah saya tak terima, masyarakat tak terima," ujarnya.