Indonesia Dipercaya Memimpin Penyelesaian Konflik Timur Tengah
Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) perlu bersatu untuk berpartisipasi menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) perlu bersatu untuk berpartisipasi menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
Gagasan itu disampaikan Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang mewakili Presiden, Joko Widodo dalam pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) negara anggota OKI, di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015).
Juru bicara Jusuf Kalla, Husein Abdullah, kepada wartawan mengatakan dalam kesempatan itu juga disampaikan perlunya penyelesaian damai, dalam konflik di Timur Tengah.
Hal itu pun mendapat sambutan positif dari 32 Dubes perwakilan negara OKI yang hadir.
"Pemikiran tersebut mendapat sambutan positif para Duta Besar, Kepala Perwakilan negara OKI yang hadir, dan akan mendukung apabila Indonesia memimpin upaya pencarian solusi damai tersebut," katanya.
Selain itu, sekitar 32 Dubes yang hadir dalam pertemuan tersebut pun setuju, agar dalam Konfrensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar pekan depan, kepala negara anggota OKI menggelar pertemuan khusus, untuk membahas konflik di Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia yang dalam kesempatan itu diwakili Wakil Presiden pun mengamini usulan tersebut.
"Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Dasasilla Bandung yang dilahirkan pada Konfrensi Asia Afrika tahun 1955, dan masih sangat relevan dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini," ujarnya.
Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan konflik yang tak berkesudahan di Timur Tengah.
Menurut Husein dalam pertemuan antara Wapres dan para Dubes, Jusuf Kalla juga mengingatkan soal Islam sebagai agama Rahmatan lil alamin, atau berkah untuk semesta.
"Indoesia meyakini bahwa persatuan Islam akan dapat berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia," ujarnya.