Ditanya Akrab dengan Luhut, Wapres JK: Memangnya Tidak?
Wapres Jusuf Kalla sempat ditanya soal keakrabannya dengan Luhut hari ini. Sembari tertawa ia justru bertanya balik, "Memangnya (selama ini) tidak?"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan sempat panas dingin. Menyusul langkah Presiden Joko Widodo membentuk lembaga baru dan menunjuk Luhut sebagai pemimpinnya, tampa mengajak diskusi Wapres JK.
Sementara kewenangan Kepala Staf Kepresidenan nyaris tumpang tindih dengan kewenangan Wapres JK, serta para Menteri Kordinator. Hubungan keduanya mulai membaik saat Wapres JK mengakui sudah menemui Luhut untuk membicarakan masalah wewenang tersebut.
Dalam acara gladi bersih Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Sabtu (18/4/2015), keduanya bertemu. Wapres JK mengambil tanggung jawab memantau gladi bersih tersebut, karena Presiden Jokowi hari terbang ke Medan untuk menghadiri kongres Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Area pertama yang disambangi Wapres JK adalah Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sejak pukul 09.00 WIB, Wapres JK sudah datang ditemani Luhut.
Di lokasi tersebut terdapat 24 anggota Satpol PP dan Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta berbaris di sisi kanan dan kiri karpet merah yang membentang dari landasan pacu menuju lounge kedatangan. Rencanannya mereka akan memberi hormat kepala negara peserta KAA saat turun dari pesawat dan berjalan di karpet merah.
Wapres JK dan Luhut, berlaku seolah kepala negara peserta KAA, melintas di atas karpet merah. Wapres JK nampak sempat berbicara dengan seorang petugas yang berbaris itu.
Sesekali Wapres JK juga mengobrol akrab dengan Luhut, namun tak jelas apa yang mereka bicarakan, karena wartawan dibatasi dalam meliput kegiatan tersebut.
Usai menengok persiapan di bandara, keduanya lalu meluncur ke Jakarta Convention Center (JCC) di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, tempat digelarnya pertemuan-pertemuan peserta konferensi.
Wapres JK sangat aktif bertanya kepada Luhut, termasuk soal pemilihan pulpen sebagai kelengkapan alat tulis peserta konfrensi. Wapres menanyakan hal itu, setelah melihat langsung pulpen yang tergeletak di meja peserta.
Ia meminta agar di acara nanti pulpen yang disediakan adalah pulpen yang cukup bagus dan lebih baik dari yang ia temukan di meja itu karena akan digunakan kepala negara sahabat.
Luhut menjawab panitia sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk soal pulpen. Ia menjanjikan pulpen yang disediakan di acara adalah pulpen yang cukup baik, dan terdapat logo resmi. Namun benda tersebut belum bisa disajikan saat gladi.
"Nanti hilang Pak," ujar Luhut dengan nada bercanda.
Wapres JK pun menimpali jawaban Luhut. Ia pun membagi pengalaman lucunya mengenai pulpen, sayangnya obrolan JK tidak begitu jelas terdengar wartawan. Tapi, di ujung cerita, semua yang mendengarkan pun ikut tertawa, termasuk Luhut, Menteri Luar Negeri Retno Lestari P Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Dalam sesi wawancara dengan wartawan, Jusuf Kalla sempat ditanya soal keakrabannya dengan Luhut hari ini. Sembari tertawa ia justru bertanya balik, "Memangnya (selama ini) tidak?"
Sedangkan Luhut yang berdiri di sebelah Wapres JK saat sesi wawancara, menanggapi hal itu dengan salah penyebutan, "Pak Jokowi ini, eh pak JK, kan bos saya."
Wapres kembali menimpali, bahwa Luhut yang pernah sama-sama di Partai Golkar itu, merupakan penggantinya saat ia selesai menjabat Menteri Perindustrian Perdagangan pada tahun 2000 lalu. "Dia ini pengganti saya, saya Menteri Perdagangan, dia yang menggantikan," ujarnya.