Sukseskan KAA, Waspadai Kota Sekitar Jakarta-Bandung
Pemerintah Indonesia sedang mempunyai agenda internasional Peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang mempunyai agenda internasional Peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60. Hajatan akbar yang diikuti 90 negara ini menjadi pertaruhan reputasi nama baik Indonesia di forum diplomasi internasional.
“Keamanan pelaksanaan KAA sangat penting karena semua mata dunia sedang melihat Indonesia seminggu kedepan. Ada ratusan jurnalis asing yang meliput,” ujar peneliti keamanan dan terorisme UI Ridlwan Habib dalam keterangannya, Senin (20/4/2015).
Beberapa delegasi negara negara besar juga langsung dipimpin oleh kepala negara atau kepala pemerintahannya. Ridlwan menyebut ada dua ancaman keamanan yang harus diwaspadai aparat saat pelaksanaan KAA ke 60. “Pertama adalah soal terorisme terutama yang terkait dengan jaringan ISIS,” kata Ridlwan.
Mayoritas delegasi KAA berasal dari Asia, Timur Tengah dan Afrika yang saat ini sedang terancam dengan adanya ISIS yang berbasis di kota kota Irak dan Suriah. “Aksi sekecil apapun yang mengatasnamakan ISIS bisa mendapat sorotan luas dari media internasional. Karena itu, jangan sampai ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka,” katanya.
Ridlwan meyakini, dengan kekuatan ribuan pasukan TNI dan Polri, Jakarta dan Bandung yang menjadi lokasi KAA akan aman dari terorisme. “Tapi, jangan lupakan kota-kota lain, terutama di sekitar Bandung dan Jakarta. Karena bagi kelompok ini, target utama adalah publikasi dan pengakuan dunia internasional,” katanya.
Ancaman keamanan yang kedua yang perlu diwaspadai adalah gerakan separatisme dari kelompok Papua Merdeka. “Kegiatan KAA bisa dimanfaatkan oleh sebagian dari kelompok-kelompok OPM untuk meraih publikasi dan mencari perhatian negara-negara lain,” kata Ridlwan.
Dia menduga, hal itu akan diwujudkan dalam bentuk demonstrasi. Polisi sebaiknya tetap wajar dan tidak bereaksi berlebihan terhadap aksi demonstrasi. Jika over reacting justru bisa memicu tindakan anarkistis,” kata Ridlwan.
Intelijen, kata Ridlwan, sedang dihadapkan pada tantangan besar untuk mensukseskan keamanan KAA. “Akurasi dan kecepatan memetakan ancaman, lalu upaya pencegahannya sangat krusial. Apalagi pemerintahan Jokowi ini baru 6 bulan dan ini event internasional yang sangat besar,” katanya.
Ridlwan menyebut, kesuksesan aparat keamanan menjaga KAA adalah salah satu parameter kualitas Kepala Badan Intelijen Negara. “Saya kira ini benar-benar pertaruhan reputasi Pak Marciano, karena semua mata dunia sedang melihat Indonesia dengan beragam isu yang akan dibahas di KAA,” katanya.