Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syarief Hasan: Silakan Somasi Saya

Ia memastikan kader yang menyimpang akan ditindak oleh DPP.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Syarief Hasan: Silakan Somasi Saya
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menilai kader yang dipecat memang bermasalah.

Ia pun mempersilahkan mantan‎ pengurus daerah yang dipecat untuk melakukan somasi kepada dirinya maupun Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Silakan saja (somasi). Mereka bermasalah. Harusnya me‎nghubungi Ketua DPD dulu. Diusulkan kepada DPD," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

‎Menurut Syarief, pihaknya memberikan sanksi tegas untuk memperbaiki partai Demokrat. Ia memastikan kader yang menyimpang akan ditindak oleh DPP.

‎Anggota Komisi I DPR itu juga mempertanyakan surat somasi baru dilakukan menjelang Kongres. Padahal pemecatan sudah dilakukan sejak tahun lalu.‎

‎"Prinsipnya itu kejadiannya tahun kemarin begitu selesai Pilegnya banyak masalah yang muncul, antara lain ada ketua DPC yang tidak bekerja, tidak mengurus partai, penyimpangan uang saksi. Itu tahun kemarin," ungkapnya.

Syarief menuturkan nama Susilo Bambang Yudhoyono masih terkuat sebagai calon ketua umum Demokrat. Belum ada kader lain yang mampu menandingi SBY. "Rata-rata hampir semua (pengurus daerah), mereka ingin‎kan SBY yang menjadi ketum," ujarnya.

Berita Rekomendasi

‎Sebelumnya, terdapat mantan pengurus DPC Jawa Timur serta Jawa Tengah yang dipecat oleh Demokrat. Iwan Setyo Purbowo Ketua DPC Demokrat Salatiga mengatakan, bagaimana partai yang menurutnya menjungjung tinggi demokrasi sesuai dengan namanya. Malah tidak menjalankan nilai-nilai demokrasi tersebut.

Dirinya mengaku dizolimi telah diberhentikan dari partai bintang mercy tersebut. Terlebih, istilah "Plt" yang diberikan, tidak ada Surat Keputusan (SK) dalam melakukan pemberhentian itu.

"Perjuangan selama 7 tahun tidak ada penghargaan, bahkan kami merasa dizolimi dengan cara melengserkan yang tidak manusiawi," kata Setyo kepada wartawan dikawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/4/2015).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas