BG Jadi Wakapolri, Ade Armando: Polisi Jangan Jadi Duri dalam Daging
Menurutnya, pelantikan Budi Gunawan menjadi Wakapolri menyakitkan bagi pegiat antikorupsi.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Fisip Universitas Indonesia, Ade Armando menyesalkan pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri).
Dia juga menyesalkan sikap Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) dan juga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Kami menganggap Wanjakti dan Kapolri tidak pantas mengerucutkan namanya hanya menjadi satu orang. Padahal nama orang itu punya masalah reputasinya," kata Ade dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).
Ade menilai, saat ini Kepolisian memiliki citra positif setelah berbagai permasalahan menimpa lembaga penegak hukum tersebut.
Menurutnya, pelantikan Budi Gunawan menjadi Wakapolri menyakitkan bagi pegiat antikorupsi.
"Dengan dilantiknya Budi Gunawan menunjukkan Kepolisian menjadi penghambat pemberantasan korupsi. Polisi jangan jadi duri dalam daging," tuturnya.
Seperti diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti resmi melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri, Rabu (22/4/2015). Pelantikan tersebut dilakukan secara tertutup.
"Kami sampaikan kepada masyarakat, kami sudah punya Wakapolri, Pak Budi Gunawan. Mohon doa restu, semoga pasangan ini bisa meningkatkan kinerja Polri secara keseluruhan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Pelantikan Budi Gunawan dilangsungkan di lantai II Gedung Utama Mabes Polri.
Sejumlah perwira tinggi bintang tiga, bintang dua, dan bintang satu hadir dalam upacara pelantikan tersebut.