Di Hadapan Kepala Negara Peserta KAA, Jokowi Serukan Lawan ISIS
Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak negara-negara Asia Afrika untuk kerjasama memberantas aksi radikal tersebut
Penulis: Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo terus menyerukan kata perlawanan atas keberadaan ISIS.
Di hadapan sejumlah kepala negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika ke 60 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4/2015) pun Jokowi kembali menyinggungnya.
Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak negara-negara Asia Afrika untuk kerjasama memberantas aksi radikal tersebut.
"Hari ini dan hari esok kita berkumpul di Jakarta ini untuk menjawab tantangan ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu. Hari ini dan hari esok rakyat kita menanti jawaban. Persoalan-persoalan yang mereka hadapi, hari ini dan hari esok, dunia menanti langkah-langkah kita. Dalam membawa bangsa-bangsa Asia dan Afrika, berdiri sejajar sama tinggi bersama bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa lakukan itu semua dengan membumikan Semangat Bandung, dengan mengacu pada tiga cita-cita yang diperjuangkan para pendahulu kita 60 tahun lalu," kata Presiden Jokowi.
Tiga cita-cita yang dimaksud Presiden Jokowi adalah, pertama tentang kesejahteraan. Negara-negara Asia Afrika harus pererat kerja sama untuk menghapus kemiskinan.
"Kita harus meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan, kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perluas lapangan kerja," kata Jokowi.
Cita-cita kedua ialah solidaritas. Presiden mengajak semua bangsa Asia Afrika tumbuh dan maju bersama dengan meningkatkan perdagangan dan investasi.
"Dengan membangun kerja sama ekonomi antarkawasan Asia dan Afrika, dengan saling bantu dalam membangun konektivitas, bangun infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan kita, bandara-bandara kita dan jalan-jalan kita. Indonesia akan kerja sebagai jembatan maritim yang hubungkan kedua benua," ujarnya.
Sementara cita-cita yang ketiga yakni stabilitas internal dan eksternal serta penghargaan kepada HAM.
"Kita harus tanya apa yang salah dari kita. Tidak banyak negara-negara Asia dan Afrika dilanda konflik internal dan eksternal yang menghambat pembangunan ekonomi kita. Kita harus kerja sama dalam mengatasi ancaman kekerasan, pertikaian, dan radikalisme seperti ISIS. Kita harus lindungi hak-hak rakyat kita," kata Jokowi.