Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Ingatkan Sanksi Berat Jika Bom Dijadikan Bahan Candaan di dalam Pesawat

Aparat keamanan bandara dan maskapai tidak akan tolerir sedikitpun ancaman, termasuk candaan

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in DPR Ingatkan Sanksi Berat Jika Bom Dijadikan Bahan Candaan di dalam Pesawat
Warta Kota
Penumpang menunggu pesawat Lion Air yang delay. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengingatkan bom bukanlah sebagai bahan candaan.

Hal itu terkait dengan ulah TNI AL yang bercanda bahwa ia membawa tas berisi bom dalam penerbangan Lion Air. Penerbangan pun terpaksa ditunda.

"Sebaiknya kejadian joke terkait bom dan keamanan di bandara jangan diulangi lagi, apalagi oleh oknum TNI," kata Hanafi ketika dikonfirmasi, Jumat (24/4/2015).

Ia mengingatkan di Amerika, bahan candaan terkait dengan risiko keamanan bandara dan penerbangan bisa didenda hingga puluhan ribu dolar serta berurusan dengan pengadilan.

Aparat keamanan bandara dan maskapai tidak akan tolerir sedikitpun ancaman, termasuk candaan.

"Terkait oknum TNI yang disebut di atas, kita serahkan pada mekanisme internal TNI sesuai kode etik wajib TNI karena kejadian tersebut sempat menimbulkan rasa takut publik (dalam hal ini para penumpang dan yang berada di bandara), di samping penegakan hukum sesuai UU Penerbangan yang ada," kata Politisi PAN itu.

Sebelumnya, Seorang anggota TNI AL menghebohkan penumpang Lion Air pada penerbangan Kamis kemarin. Anggota tersebut bercanda bahwa ia membawa tas berisi bom. Penerbangan pun terpaksa ditunda.

Berita Rekomendasi

"Kejadiannya Kamis (23/4/2015) pagi pukul 11.45 WIB, di maskapai Lion Air JT 250 jurusan Jakarta-Padang, Terminal 1A," kata Yudis Tiawan, Manajer Humas dan Protokoler Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (24/4/2015).

Yudis mengatakan, dari informasi yang dihimpun, anggota TNI AL tersebut merupakan anggota Perwira Pembantu Madya Staf Anggaran dan Perencanaan Komando Armada RI Kawasan Barat (Pabandya Srena Koarmabar) TNI AL berpangkat letnan kolonel laut, berinisial GW.

Yudis menjelaskan, aksi anggota TNI AL itu menyebabkan pilot maskapai meminta semua penumpang untuk turun dari pesawat.

"Pesawat disterilkan kemudian di-screeningpetugas. Hasilnya, tidak ada bom sama sekali. Hanya bercanda saja," kata Yudis.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas