Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Ingatkan Kekuatan Posisi Tawar KAA di Percaturan Politik Dunia, Termasuk di Depan PBB

Presiden Jokowi ingatkan kekuatan posisi tawar Konferensi Asia Afrika dalam percaturan politik dunia, termasuk di depan PBB.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Jokowi Ingatkan Kekuatan Posisi Tawar KAA di Percaturan Politik Dunia, Termasuk di Depan PBB
TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo bersama para pemimpin negara berfoto bersama dalam pembukaan Asian-African Summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Sebanyak 32 kepala negara dan delegasi dari 92 negara menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 merupakan salah satu forum antar pemerintahan terbesar di dunia selain Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pasalnya, forum KAA dihadiri oleh negara-negara Asia, Afrika, dan beberapa negara observer.

Apalagi, tegas Presiden Jokowi, suara yang disepakati dalam konferensi ini adalah suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika. Oleh sebab itu, menurutnya, suara dan keputusan yang dihasilkan KAA tidak dapat diabaikan oleh siapapun.

"Suara yang disampaikan dalam konferensi ini adalah suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Oleh sebab itu suara dan keputusan kita tidak dapat diabaikan begitu saja oleh siapa pun warga dunia,” tegas Jokowi dalam pidato penutup KTT Asia Afrika, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Kata Jokowi lebih lanjut selama dua hari ini, seluruh kepala negara dan pemerintahan telah berhasil menyusun langkah nyata guna memperkuat dan memajukan tatanan dunia yang lebih damai dan adil dengan merumuskan tiga dokumen penting. Yakni, Pesan Bandung, Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika, serta Deklarasi mengenai Palestina.

Dalam konferensi ini pula, imbuahnya, KTT Asia Afrika telah bersepakat melakukan kontekstualisasi tiga gagasan inti perjuangan Selatan-Selatan, yaitu kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas negara-negara Asia-Afrika.

Selain itu, KTT ini juga telah membahas usulan pembentukan jejaring pusat penjagaan perdamaian di kedua kawasan. Jejaring semacam ini diharapkan dapat memfasilitasi kerja sama peningkatan kapasitas para personil penjaga perdamaian dari Asia dan Afrika, yang merupakan 87 persen dari keseluruhan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Berita Rekomendasi

Pun sudah bersepakat mengenai pentingnya peningkatan perdagangan dan investasi sebagai mesin pendorong perekonomian. Dalam kaitan ini, akan berupaya mendorong terciptanya sistem perdagangan multilateral yang adil, pro-pembangunan, inklusif dan berkontribusi pada pertumbuhan, investasi, lapangan pekerjaan dan pembangunan berkesinambungan.

Selain itu, seluruh negara Asia Afrika juga menyadari pentingnya sektor maritim dan arti strategis Samudra Hindia dalam menjembatani pembangunan ekonomi di Asia dan Afrika. Oleh sebab itu, kerjasama maritim menjadi salah satu pilar utama Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika.

"Saya akan bekerja dengan anda semua untuk memastikan bahwa Kemitraan Strategis kita benar-benar terwujud. Saya juga akan bekerja dengan anda semua demi kemakmuran, keadilan, dan ketenteraman seluruh warga bangsa Asia-Afrika," ajak Jokowi.

"Dengan seruan “Bersatu kita teguh bagi solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika”, Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2015, saya nyatakan ditutup," pungkas Jokowi sembari menutup KTT Asia Afrika. (Andri Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas