Ruki: Tidak Suka Kalau Ditanya Bagaimana Komentar Bapak?
Sejak saya mulai jadi pejabat negara, saya tidak suka di-doorstop.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki mengaku enggan berbicara banyak di depan awak media.
Ia mengatakan, sejak menjadi pejabat negara, ia mengurangi intensitasnya untuk memberikan keterangan di depan publik karena tidak suka dimintai komentarnya.
"Sejak saya mulai jadi pejabat negara, saya tidak suka di-doorstop. Yang tidak suka adalah (ditanya) 'bagaimana komentar bapak?' Memangnya saya komentator? Kalau jelek ya jelek lah," ujar Ruki di Gedung KPK, Jumat (24/4/2015) malam.
Sejak Ruki menjabat sebagai pimpinan sementara KPK atas penunjukan Presiden Joko Widodo, Ruki memang irit bicara, bahkan terkesan menghindari awak media.
Suatu pagi, bahkan Ruki urung masuk ke gedung KPK dan kembali masuk ke mobilnya saat melihat beberapa wartawan yang sudah tiba terlebih dahulu di sana.
Begitu pula saat konferensi pers yang melibatkan kelima pimpinan. Ruki seringkali melimpahkan kewenangan menyampaikan keterangan kepada Wakil Ketua KPK Johan Budi.
Ruki mengatakan, ia lebih suka ditemui di ruangannya dan menjelaskan apa yang ditanyakan wartawan kepadanya.
Ruki menuturkan, seorang temannya yang merupakan pakar komunikasi pun memintanya untuk tidak terlalu sering berbicara di depan media.
"Maksudku, jangan seperti yang dulu terlalu banyak tampil karena Anda pemimpin tertinggi," ujar Ruki menirukan ucapan temannya.
Teman tersebut, kata Ruki, juga menyarankan agar ada "lapisan kedua" yang menyampaikan keterangan ke media.
Ruki mengaku tidak dapat sepenuhnya mengontrol apa yang diucapkannya dan bukan orang yang senang berbicara di depan publik.
Oleh karena itu, ia beberapa kali memberikan kesempatan bagi pimpinan lainnya untuk menghadapi media.
"Saya minta maaf karena habbit saya enggak begitu. Sepanjang ada orang lain yang bisa menjelaskan, ya yang lain saja yang menjelaskan," kata Ruki.
Menurut Ruki, tak ada yang membedakan isi keterangan yang diberikannya atau pimpinan lainnya karena telah dibahas bersama sebelumnya.
Ia pun mempertimbangkan mengadakan forum rutin dengan media untuk membahas isu-isu terkini di KPK.(Ambaranie Nadia Kemala Movanita)