Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI, KSAD dan Danjen Kopassus Joget dengan Suku Asli Papua

Ada yang menarik dalam perayaan puncak HUT ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Kopassus

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Panglima TNI, KSAD dan Danjen Kopassus Joget dengan Suku Asli Papua
Wahyu Aji/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada yang menarik dalam perayaan puncak HUT ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).

Hal itu terjadi saat Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo kompak menari bersama suku Papua.

Meskipun ditengah terik panas matahari, ketiga jenderal TNI Angkatan Darat itu menari bersama masyarakat Papua menyuguhkan tarian adat suku Kamoro, di hadapan seluruh tamu dan undangan yang hadir.

Presenter Choky Sitohang dan Tina Talisa yang tak menyangka pun langsung mengajak hadirin yang datang memberikan applaus kepada ketiga petinggi TNI itu.

"Oh, ternyata Pak Panglima, Pak Danjen ikut menari juga," kata Choky saat membawakan acara.

Saat alunan musik yang mengiringi tarian terus berbunyi, Panglima TNI, KSAD, serta Danjen Kopassus makin semangat ikut menari. Padahal saat itu cuaca di lapangan cukup terik.

Aksi ini pun mengundang sejumlah prajurit TNI dari Papua untuk ikut menari di lapangan. Awak media dan masyarakat yang penasaran terus coba mengabadikan gambar.

Berita Rekomendasi

"Ini lah suku Kamoro yang menjaga perdamaian dan bersahabat dengan TNI di Papua," kata Choky.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI yang memberikan sambutan berharap, Kopassus dan segenap prajurit Kopassus, untuk terus mengembangkan kepemimpinan lapangan, serta senantiasa menjaga soliditas, disiplin dan loyalitas yang tinggi, karena soliditas, disiplin dan loyalitas yang tinggi adalah karakter prajurit Komando Pasukan Khusus TNI.

"Kembangkan kreativitas dalam peningkatan kapabilitas dan keterampilan keprajuritan, dengan jiwa dan semangat juang kebangsaan, karena kita tidak ingin memiliki prajurit TNI seperti boneka dalam etalase, yang baik di raga tetapi kosong di jiwanya," kata Jenderal Moeldoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas