Buruh Migran yang Lumpuh Tuntut Pemerintah Bertanggungjawab
Pemerintah dituntut untuk bertanggungjawab atas kekerasan yang kerap terjadi terhadap buruh migran Indonesia
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dituntut untuk bertanggungjawab atas kekerasan yang kerap terjadi terhadap buruh migran Indonesia di luar negeri.
Seperti yang menimpa Nuraini, buruh migran asal Sumbawa yang menjadi korban kekerasan majikannya di Kuwait. Akibat kekerasan tersebut Nuraini menjadi lumpuh karena disekap di ruang bawah tanah.
Selama bekerja di Kuwait, Nuraini juga belum menerima upah sedikit pun.
"Hingga saat ini Nuraini menuntut haknya dan pertanggungjawaban pemerintah," ujar Nisma Abdullah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) kepada Tribunnews.com di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (01/05/2015).
Nisma Abdullah mengaku pemerintah tidak menfasilitasi tuntutan Nuraini kepada majikannya.
Bahkan pemerintah melalui BNP2TKI dan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu justru menuding Nuraini kabur dari majikannya sehingga berstatus ilegal. "Sangat miris tidak satu pun instansi bertanggung jawab. Malah mereka menuduh Nuraini," ujar Nisma.
Berdasarkan data SBMI banyak kasus yang serupa dengan Nuraini. Di antaranya kasus yang menimpa buruh migran asal Cirebon dan Bojonegoro yang mengalami kelumpuhan setelah disiksa oleh majikannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.