Mahasiswa Trisakti Sempat Dorong-dorongan dengan Polisi di Depan Istana
Meskipun, beberapa waktu berjalan sempat terjadi aksi dorong dari mahasiswa dengan polisi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa damai Peringatan 17 Tahun Reformasi di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (12/5/2015), awalnya berjalan tertib.
Diawali dari aksi longmarch dari Museum Gajah, ribuan mahasiswa Trisakti sempat menutup jalan Medan Merdeka Barat dengan membentuk barikade manusia.
Ribuan mahasiswa Trisakti dari 9 fakultas, 23 jurusan dan 13 himpunan hadir dalam unjuk rasa itu dengan menaiki puluhan bus.
Meskipun, beberapa waktu berjalan sempat terjadi aksi dorong dari mahasiswa dengan polisi.
Ini disebabkan ada salah komunikasi dari mahasiswa.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena dapat ditangani langsung oleh pihak kepolisian yang dengan sigap menenangkan mahasiswa.
Dalam aksi ini, mahasiswa Trisakti membuat beberapa tuntutan, yaitu:
1. Mendesak Presiden untuk melakukan peradilan Ad Hoc untuk tragedi Trisakti 12 Mei 98
2. Kesejahteraan keluarga korban tragedi Trisakti
3. Memutuskan hari perjuangan mahasiswa pada tanggal 12 Mei atau 21 Mei.
Tuntutan itu disampaikan ketua Presiden Mahasiswa Trisakti M. Puri Andamas.
Mahasiswa Trisakti juga sempat melaksanakan sholat Ghoib untuk mengenang jasa para pahlawan reformasi.
Pada pukul 17.20 WIB, mahasiswa Trisakti membubarkan diri dengan tertib. Sedangkan Presiden Mahasiswa Trisakti M. Puri Andamas masih berada di dalam Istana untuk bertemu pihak Istana.