Marzuki Alie Akhirnya Putuskan Mendukung SBY Sebagai Ketua Umum
Marzuki mengatakan dukungan diberikannya setelah melihat situasi politik baik di eksternal maupun internal.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie akhirnya memutuskan untuk mendukung Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua umum Partai Demokrat pada kongres ke IV di Surabaya, Jawa Tmur.
Marzuki mengatakan dukungan diberikannya setelah melihat situasi politik baik di eksternal maupun internal. Dukungan kepada SBY itu dilakukan dihari yang sama sebelum kongres dibuka pada sore harinya.
“Setelah melihat situasi politik eksternal dan internal, saya menyatakan sikap untuk mendukung SBY sebagai ketum pada 2015-2020. Dukungan ini juga saya lakukan untuk mengantisipasi adanya upaya untuk membelokkan dukungan yang tidak sesuai aspirasi kader. Dukungan saya lakukan dengan tulus iklas kepada SBY. Kita antisipasi pembelokan dukungan diluar SBY yang harus diantisipasi sejak awal kongres dimulai. Kita harapkan hadirnya soliditas yang tulus demi kehidupan yang lebih baik kedepan dan mengakhiri hiruk pikuk dan kongres bisa berakhir menghasilkan keputusan yang terbaik.” ujar Marzuki Alie dalam keterangan persnya Selasa (12/5/2015).
Dia pun mengajak semua kader untuk mengawal dan mengamankan kongres PD, agar bisa berjalan baik, lancar dan aman.
“Terkait kongres, jalan panjang, aspirasi kader, situasi politik eksternal dan internal, maka saya dengan hati tulus dan iklas, mengajak semua kader untuk mengawal dan mengamankan kongres PD, agar bisa berjalan dengan baik,l ancar dan aman, sehingga bisa menghasilkan yang terbaik buat PD dan berkontribusi bagi demokrasi demi kepentingan rakyat. Ini saya bicara kepada semua kader yang punya hak yang berada di arena kongres maupun mereka yang ada diluar,” ujarnya.
Marzuki menyampaikan harapan, bahwa di dalam menetapkan tata tertib kongres,setelah kepengurusan saat ini demisioner, agar bisa berjalan baik dan lancar, namun tetap berpegang pada nilai-nilai demokrasi, sesuai yang dicontohkan SBY sebagai ikon demokrasi indonesia yang diakui masyarakat dunia.
”Janganlah tatib ini yang dibangun Partai Demokrat sebagai contoh pembangunan demokrasi dinafikan. Pelaksana kami minta berjalan dengan baik, aman dan tertib, mendengarkan semua aspirasi kader,” ujarnya.
Ditanyakan apakah dirinya mendapatkan tekanan untuk mundur dalam bursa calon ketua umum Marzuki menjawab diplomatis bahwa dirinya tidak pernah mengatakan akan maju sebagai ketum dalam kongres ini.
Dia mengaku hanya mengatakan bahwa dirinya mendengar suara kader dan bahwa kalau memang kader menghendaki dirinya memimpin PD, maka dirinya akan maju sebagai ketum.
“Itu artinya saya bukan mencalonkan diri. Karena dalam tatib dan AD/ART partai tidak ada aturan bahwa kader bisa mencalonkan diri dan yang ada hanya dicalonkan. Selain itu saya juga melihat situsi eksternal dan internal. Politik itu mulia. Seperti kata SBY, manakala kepentingan partai muncul, kepentingan pribadi dihilangkan. Ketika kepentingan negara muncul, maka kepentingan partai harus dihilangkan,” katanya.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya sejak awal bergabung dengan Partai Demokrat tidak pernah meminta-minta jabatan ataupun bermanuver untuk dapat jabatan,, karena jabatan itu amanah.
"Saya bergabung dan menjadi sekjen PD sejak 2005 dan pada 2009, saya jadi ketua DPR. Dukungan ini bukan untuk dapatkan jabatan,yang penting PD tidak pecah, partai yang dibangun dengan airmata, pengorbanan moril dan materil. Partai harus berkelanjutan, manusia akan berakhir," katanya.