Takut Meledak, Kemenko Maritim Usulkan Jepang Bangun Pembangkit Nuklir
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masih memicu pro kontra.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masih memicu pro kontra. Pasalnya energi nuklir masih memiliki resiko radiasi yang membahayakan.
Deputi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Jamaludin mengusulkan PLTN sebaiknya tetap dibangun. Hal yang perlu dilakukan memanggil operator dari Jepang untuk membangun, agar PLTN terjamin keamanannya.
"Takut pembangkit bocor meledak, ya udah pakai operator nuklir dari Jepang yang rajin," ujar Ridwan di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa (12/5/2015).
Ridwan memaparkan bahwa energi nuklir sebaiknya tetap digunakan. Karena jika krisis energi terjadi, energi nuklir satu-satunya solusi mengatasi kekurangan listrik di dalam negeri.
"Daripada tidak punya energi sama sekali, pakai tehnik, jangan semua potensi nuklir ditutup," kata Ridwan.
Ridwan menambahkan saat ini banyak energi baru terbarukan yang didorong untuk mengisi energi pembangkit listrik. Namun kenyataannya energi paling murah dan banyak memproduksi listrik adalah energi nuklir.
"Dimana-mana ada ancaman, harus ada solusi itu yang kita upayakan. Paling realistis nuklir," ungkap Ridwan.