Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jambore Nasional Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, turut diikuti komunitas orang-orang termajinalkan, seperti komunitas orang mini (Komini), waria, tunanetra, tunarungu.

Ketua Relawan Merah Putih Sihar Sitorus mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan kaum spesial tersebut supaya aspirasi dan hak-hak mereka dapat tersampaikan kepada pemimpin negeri ini.

"Mereka sulit mendapat pekerjaan. Orang mengira mereka penyakit sehingga menjadi takut. Bagaimana caranya mereka tidak menjadi beban tapi menjadi faktor produktif," ujar Sihar kepada Tribunnews.com di lokasi, Jumat (15/5/2015).

Ketua Forum Waria se-Indonesia Yulie (baju merah) dan Ketua Forum Komunikasi Waria DKI Nensi Iskandar di Konsolidasi Akbar Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan, Cibubur, Jakarta, Jumat (15/5/2015). (Foto Tribunnews.com/Rahmat Patutie)

Dalam konsolidasi akbar relawan Jokowi tersebut setidaknya hadir 35 anggota Komini, 45 waria, 30 tunanetra, 25 orang pengikut Tarekat Naqsyabandiah. Hadir juga 200 relawan dari Tapanuli Koperasi Bukit Harapan, Padang Lawas, Sumatera Utara yang termarjinalkan karena problem hukum terkait tanah ulayat.

Sihar meyakini, ketika para relawan bersatu bergerak mendukung Presiden Jokowi akan ada sebuah harapan untuk perubahan di masyarakat. Menurtunya, acuan Trisakti, Nawacita dan revolusi mental yang diusung Jokowi merupakan tiket perubahan itu.

"Setelah pilpres berakhir, saatnya bagi relawan meminta kepada Jokowi untuk mengaplikaiskan apa yang dikampanyekan tempo hari," imbuh Sihar sambil berharap Jokowi bisa menjawab permasalahan di masyarakat.

Sihar menambahkan, konsolidasi akbar relawan ini menjadi momentum mempererat sesama relawan. Mereka memberikan masukan konkrit kepada Jokowi tentang permasalahan yang ada di tengah maksyarakat saat ini.

Informasi yang dihimpun, Presiden Jokowi dan sejumlah menteri akan menghadiri dan berbicara dalam konsolidasi akbar relawan, Sabtu (16/5/2015), sekira pukul pukul 14.00 WIB.