Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Populi Center: Menkopolhukam dan Menkumham Calon Kuat Kena Rombak

Populi Center memprediksi Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno dan Menkumham Yasona Laoly bakal dirombak pada kuartal tahun berikutnya.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Survei Populi Center: Menkopolhukam dan Menkumham Calon Kuat Kena Rombak
TRIBUN/DANY PERMANA
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi saling mengangkat tangan dengan Menkumham, Plt Kapolri, Menkopolhukam, dan Jaksa Agung usai melakukan konferensi pers bersama di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/3/2015). KPK melimpahkan kasus rekening gendut Budi Gunawan kepada Kejaksaan dengan alasan Budi Gunawan telah menang pra peradilan melawan KPK. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno bakal dirombak pada kuartal berikutnya tahun ini. Pasalnya Tedjo dinilai tidak bisa menengahi perseteruan Polri dan KPK.

"Menkopolhukam kurang bagus, contohnya banyak kontroversi Polri dan KPK, kementerian di bidang tersebut kurang memadai," ujar Ketua Populi Center Nico Harjanto di Jakarta, Sabtu (16/5/2015).

Selain Menkopolhukam, kata Nico, Menteri Hukum dan HAM Yasona Hamonangan Laoly juga tidak bisa menengahi masalah partai politik yang saat ini terpecah belah. Jika tidak dirombak, masyarakat tidak akan percaya lagi kepada pemerintah.

"Pemerintah dianggap tidak mampu, dualisme kepengurusan partai, menteri tersebut melihat legalitas partainya tidak objektif lagi," ungkap Nico.

Selain itu Nico juga menyebutkan pejabat yang menghambat komunikasi Presiden Joko Widodo dengan partainya harus dirombak. Karena hal tersebut membuat tidak kondusif sektor politik.

"Di bidang politik komunikasi presiden dan partai pendukung terhambat, dihambat oleh orang-orang atau pejabat disekitar sekeliling presiden," sambung Nico.

Berita Rekomendasi

Nico menambahkan menteri di sektor ekonomi termasuk. Terutama menteri yang menghambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama. Pasalnya target pemerintah pada kuartal satu ekonomi tumbuh 5,1 persen tapi meleset jadi 4,7 persen.

"Kinerja ekonomi mengalami perlambatan 5,1 persen jadi 4,7 persen perlu dievaluasi apa dikooordinasi apa kementerian teknis, presiden yang punya data," papar Nico.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas